Akhirnya Terbongkar Harga Bensin Pertalite Sebenarnya Jauh Lebih Mahal, Ini Kata Pertamina

Galih Setiadi - Rabu, 27 Oktober 2021 | 19:15 WIB
Serambinews.com
Ilustrasi SPBU. Ternyata harga bensin Pertalite sebenarnya jauh lebih mahal, Pertamina bongkar alasannya.

"Kenaikan harga BBM ini kan sebenarnanya juga masih sulit diterima masyarakat, yang saat ini kondisinya memang sedang baru mau pulih dari Covid-19," tuturnya dikutip dari Kompas.com.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang baru mulai pulih dari pandemi Covid-19.

Keputusan menjual Pertalite di bawah harga keekonomian, bertujuan untuk tidak membuat keresahan di masyarakat bila dilakukan kenaikan harga yang cukup tinggi mengikuti harga minyak mentah dunia.

"Sehingga Pertamina sebagai BUMN diharapkan tetap support (mendukung) kelancaran penyediaan dan distribusi BBM yang terjangkau," kata dia.

Baca Juga: Buruan Cek Harga Bensin Pertamina Terbaru, Ternyata Harga BBM Ini Turun Segini

Hal yang sama juga dilakukan pada BBM jenis premium, yang tetap dijual dengan harga Rp 6.450 per liter.

Padahal harga keekonomiannya saat ini sudah mencapai Rp 9.000 per liter.

Terkait selisih harga jual dan harga keekonomian tersebut, Soerjaningsih memastikan, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina agar perseroan tidak merugi.

Namun, saat ini besaran kompensasinya masih dilakukan penghitungan.

"Jadi kemungkinan pemerintah yang kira-kira ngalah lah sama rakyat biar tetap tenang, tidak ada inflasi," pungkas dia.

Baca Juga: Hore Harga Bensin Pertamina Ada yang Turun di Awal Oktober Ini Namun Tiap Daerah Beda-beda Cek Penurunnya

Source : Kompas.com,Pertamina
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Joni Lono Mulia




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular