Fakta-fakta Distrik Beoga, Harga Bensin Rp 50 Ribu Per Liter Beli Motor Diangkut Pesawat

Ahmad Ridho - Selasa, 8 Maret 2022 | 10:55 WIB
Dok Pribadi Ipda Ali Akbar
Patroli aparat kepolisian di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua

MOTOR Plus-online.com - Harga bensin tembus Rp 50 ribu beli motor diangkut pesawat, fakta Distrik Beoga yang diserang KKB.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menebar teror di Papua.

Baru-baru ini KKB menembak 8 orang pekerja jaringan telekomunikasi.

Delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pada Rabu (2/3/2022) dini hari.

Peristiwa tersebut terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Saat kejadian, para korban sefang memperbaiki Tower BTS 3 Telkomsel di Distrik Beoga.

Distrik tersebut berada di perbatasan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Sebelum Beoga, kawasan yang rawan gangguan keamanan kerap terjadi di Distrik Sugapa.

Baca Juga: Ngeri, Dua Orang Pemotor Tewas Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua 

Baca Juga: Selama 5 Tahun Terakhir Berapa Kali Bensin Pertamina Naik Harga?

Berikut 5 fakta tentang Distrik Beoga:

1. Tiket pesawat Beoga capai Rp 1,8 juta

Distrik Beoga tergolong terisolasi dan hanya pesawat berbadan kecil yang menjadi satu-satunya moda transportasi yang bisa masuk ke Beoga.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar yang bertugas di distrik tersebut selama 19 bulan.

Ia bercerita jika kondisi aman, penerbangan ke Beoaga bisa empat kali dalam sehari.

Harga tiket per orang mencapai Rp 1,8 juga.

Jika membawa barang, maka tarif per kilogram mencapai Rp 20.000.

Di Beoga terdapat delapan kampung dengan luas mencapai 809.008 kilometer per segi.

Baca Juga: Viral, Video Pemotor Kibarkan Bendera OPM di Jakarta Timur, Polres dan Kodim Bergerak 

2. Tak ada mobil, beli motor diangkut pesawat

Ipda Ali Akbar bercerita di Distrik Beoga tak ada mobil.

Satu-satunya kendaraan roda empat adalah ambulans milik Puskesmas Beoga.

Namun saat ini ambulans dalam kondisi rusak.

Walau demikian banyak warga yang memiliki motor roda dua. Warga membeli motor dari Kabupaten Mimika dan mengirimkannya ke Distrik Beoga dengan pesawat.

Biaya pengiriman tidak murah yakni mencapai Rp 6 juta.

"Mereka beli motor di Timika terus kirim pakai pesawat, ongkosnya Rp 6 juta per motor," ungkap Ali.

3. Tak ada listrik, harga BBM Rp 50.000 per liter

Ia bercerita seluruh rumah di Beoga telah memiliki panel surya dengan kapasitas terbatas.

Baca Juga: Heboh Harga Bensin Pertamina Tembus Rp 50 Ribu, Beneran Nih?

Jika malam, mereka menggunakannnya untuk penerangan.

Sementara untuk keperluan lain seperti cas ponsel dilakukan pagi hingga sore hari.

Ia juga mengatakan harga BBM di Distrik Beoga mencapai Rp 50.000 per liter dan dijual di tiga toko yang ada di Beoga.

Untuk akses antarkampung, warga akan berjalan kaki melewati jalan setapak.

Ali Akbar menjelaskan, akses telekomunikasi di Beoga sudah mencapai sinyal 4G, namun karena terletak di pegunungan, penggunaannya masih sangat terbatas.

"Kalau siang itu susah karena kapasitas jaringannya hanya kecil. Nanu kalau malam masyarakat sudah banyak yang tidur baru jaringan lancar sampai pagi," tuturnya.

4. Sekolah tak aktif

Ipda Ali Akbar mengatakan sejak 8 April 2021, aktivitas sekolah di Distrik Beoga tak lagi aktif. Hal tersebut terjadi setelah KKB menembak guru SD, Oktavianus Rayo (43).

Setelah itu tak ada lagi guru di distrik. Proses pendidikan pun berpindah ke Timika.

"Sekarang SD sudah tidak ada gurunya, kalau SMP dan SMA sepertinya mereka sewa tempat di Timika dan sekolahnya di sana, sudah banyak anak-anak di sini berangkat ke Timika," kata Ali Akbar.

Saat ini pihak kepolisian dan TNI telah mengusulkan ke Dinas Pendidikan Puncak agar aparat TNI dan polisi diberdayakan jadi guru.

Namun usulan tersebut belum dikabulkan.

Ia juga menyebut hanya ada sekitar 20 orang pendatang. Mereka biasanya buka warung dan tenaa kesehatan.

5. Kawasan rawan, ada 11 aksi KKB sejak 2021

Distrk Boega sendiri menjadi rawan sejak 16 Februari 2021. Saat itu terjadi penganiayaan yang menewaskan korban bernama Dejalti Pamean.

Lalu secara berturut-turut terjadi penembakan pada guru SD, Oktavianus Rayo dan Jonatan Renden oleh KKB.

Selain itu KKB juga membakar perumahan guru, rumah kepala sekolah SMP, gedung SMAN 1 Beoga, gedung SD Inpres Dambet, kantor PT Bumi Infrastruktur hingga pembakaran rumah Kepala Suku Bener Tinal.

KKB juga melakukan penembakan yang menewaskan Kabinda Papua Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha Karya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Distrik Beoga yang Diserang KKB, Harga BBM Rp 50.000 Per Liter hingga Beli Motor Diangkut Pesawat"

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular