Tiga Faktor Penghasilan Driver Ojol Merosot, BLT Tidak Cukup Membantu

Albi Arangga - Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:59 WIB
Kompas.com
Ada tiga faktor penyebab penghasilan driver ojol merosot tajam, BLT dari pemerintah tidak mencukupi.

1. Kenaikan harga BBM

Kenaikan harga BBM membuat para driver ojol tidak mampu menutup biaya operasional dari penghasilan yang didapat.

Hal tersebut sempat disinggung oleh Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati.

"Dulu kekuatan driver (ojol) kan pasti ngisi (BBM)-nya pasti Rp 20 ribu- Rp 25 ribu, sekarang ngisi 40 ribu itu pun kita pulang belum tentu dapat bersih 40 ribu"" ujar Lily kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Meski demikan, pasca kenaikan harga BBM, Pemerintah menyediakan BLT khusus untuk para driver ojol.

Namun menurut Lily, BLT tersebut belum cukup mampu memenuhi kebutuhan para driver ojol.

2. Aplikator nakal

Oknum aplikator nakal menjadi masalah serius bagi para driver ojol.

Ini ditemuai di berbaga daerah, dimana ada aplikator yang masih memberlakukan potongan biaya jasa yang masih tinggi.

Padahal, sudah ada aturan dari dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 667 Tahun 2022 tentang biaya jasa pengguna kendaraan roda dua yakni pemberlakuan pemotongan dari aplikator sebesar 15 persen.

Baca Juga: Bolehkah PNS Punya Kerja Sampingan Jadi Driver Ojol?

Namun aturan tersebut masih belum dipatuhi oleh beberapa oknum aplikator.

3. Menjadikan ojol sebagai profesi utama

Badan Penelitian dan Pengembanagn (Balitbang) Kementerian Perhubungan melakukan survei kepada para driver ojol.

Survey ini dilakukan pada periode 13-20 September 2022 berbasis data dari berbagai media survei online di wilayah Jabodetabek.

"Status sebagai pekerjaan utama 54 persen dan sebagai pekerjaan sampingan 46 persen," ungkap Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno.

Padahal pengahsilan per hari para driver ojol berdasarkan hasil survei yakni 50.000– Rp 100.000 (50,10 persen) dan biaya operasional per hari terbanyak kisaran Rp 50.000– Rp 100.000 (44,10 persen).

Artinya, pendapat driver ojol per hari hampir sama dengan pengeluaran operasionalnya.

Angka pemasukan tersebut cukup memprihatinkan apabila driver ojol tidak memiliki pekerjaan sampingan.

Source : Berbagai sumber
Penulis : Albi Arangga
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular