Insentif Motor Listrik Tidak Tepat, Pengamat Sebut Ada Potensi Masalah

Muslimin Trisyuliono,Albi Arangga - Jumat, 10 Maret 2023 | 12:45 WIB
Kompas.com
Ilustrasi program insentif motor listrik dinilai bisa menimbulkan masalah.

Pasalnya kondisi saat ini setiap pelaku UMKM sudah memiliki motor, bahkan lebih dari satu motor dalam rumah tangga.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk membenahi angkutan umum terlebih dahulu sebelum memberikan insentif untuk kendaraan listrik.

"Indonesia belajar dari luar negeri hanya sepenggal-sepenggal, tidak menyeluruh. Di luar negeri angkutan umum sudah bagus, baru kebijakan mobil listrik dibenahi dan bukan target motor listrik," ungkap Djoko.

Sementara itu, Djoko menilai membenahi angkutan umum bisa mengajak pemilik motor untuk menggunakan angkutan umum.

Ia pun mencontohkan pada program Teman Bus di 11 kota, sebanya 62 persen pemilik motor beralih menggunakan bus umum.

"Membenahi transportasi umum dengan kendaraan listrik akan didapat menekan emisi udara, mereduksi kemacetan lalu lintas, menurunkan angka kecelakaan. Rp 1,4 triliun bisa digunakan untuk membenahi angkutan perkotaan di 20 kota. Program ini rawan penyalahgunaan," pungkasnya.

Penulis : Muslimin Trisyuliono
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular