"Izin pak wali, saya ingin menanyakan soal portal parkir ini. Rumah sakit ini dipasang portal parkir. Saya sudah kerja 15 tahun di sini, baru kali ini saya melihat kebijakan seperti ini," ujar Deni dalam videonya, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com, Sabtu (7/6/2025).
Menurut Deni, tarif parkir bagi dokter dan pegawai rumah sakit tersebut sangat memberatkan, bahkan disebutnya 'mencekik'.
Ia menuturkan, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) harus membayar tarif parkir hingga Rp 600 ribu per bulan.
"Di rumah sakit mana pun, khususnya rumah sakit pendidikan, baik pegawai, dokter spesialis, dokter jaga, koas, maupun PPDS itu parkirnya gratis. Ini malah bayar, bahkan ada PPDS yang dari pagi sampai sore bayarnya Rp 30 ribu/hari. Ini sudah seperti bisnis. Saya tidak setuju," tegas Deni.

Ia pun meminta Wali Kota Medan, Rico Waas, untuk mengevaluasi kebijakan tersebut dan memberikan akses parkir gratis bagi seluruh pegawai rumah sakit, termasuk koas dan PPDS.
"Kalau kami pegawai dan koas digratiskan saja, pakai akses kartu. Kami mohon," katanya.
Deni juga menyebut, beberapa pegawai bahkan sempat ditawari negosiasi tarif parkir bulanan, dari Rp 600 ribu menjadi Rp 200 ribu, yang menurutnya tetap tidak pantas.
Baca Juga: Pemotor Todongkan Pistol ke Pejalan Kaki di Surabaya, Cekcok Parkiran Masjid
Menanggapi viralnya kasus di atas, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas langsung mengungkap pendapat.