Menjalankan proyek 2 tim di ajang balap Formula 1, memang memerlukan dana yang tidak sedikit. Apalagi jika ingin menekankan target kompetitif, dana yang harus dikucurkan semakin besar. Sementara jika melihat dana penyelenggaraan MotoGP dalam semusim, tidak sebesar pembiayaan tim F1 dalam semusim.
Alasan inilah yang membuat sang empunya Red Bull, mengundurkan diri dari balap F1 dan bakal membeli hak paten penyelenggaraan MotoGP. Tidak heran, karena memang MotoGP punya audiens yang juga sangat besar. Bahkan kebanyakan target audiensnya, didominasi kaum muda seperti yang memang disasar oleh Red Bull.
Tidak ada yang tahu persis sebesar apa pembiayaan untuk ajang balap Formula 1. Namun menurut analisis dari beberapa sumber, pembiayaan penyelenggaraan MotoGP dalam semusim hanya bagian kecil dari pembiayaan 1 tim F1. Bahkan dinilai bahwa pembiayaan 1 tim F1 seperti Red Bull Racing, bisa membiayai penyelenggaraan MotoGP dalam semusim, berikut dengan 1 tim MotoGP.
Tapi karena Red Bull membeli induk perusahaan pemegang lisensi MotoGP dan World Superbike Championship (WSBK), maka perusahaan miniman berenergi asal Austria itu bakal memegang penuh kendali penyelenggaraan 2 event tersebut.
Mungkin kedengaran positif, tapi juga memberikan efek negatif bagi produk minuman berenergi lain yang menjadi sponsor utama di beberapa tim. Diantaranya adalah tim Yamaha Factory dan Tech3 yang disponsori oleh Monster Energy Drink hingga Go&Fun energy Drink. Bahkan Monster Energy Drink juga sempat mensponsori beberapa seri seperti MotoGP Perancis.
Bisa jadi produk minuman energi selain Red Bull tidak bisa lagi masuk sebagai sponsor di kedua ajang balap tersebut. Kita lihat saja nanti penetapan regulasi yang ditentukan Red Bull! (motorplus-online.com)