Find Us On Social Media :

Test Ride Yamaha MT-09 Rajanya Torsi Sejati

By Motorplus, Jumat, 3 Juli 2015 | 21:35 WIB
()

()

Yamaha, memberikan nama MT dengan singkatan Master of Torque alias Master Torsi. Rasanya, sebutan atau julukan itu memang pas untuk disanding Yamaha MT-09. Karena itu, MOTOR Plus rasakan kala menunggangi motor seharga Rp 250 juta ini alias test ride Yamaha MT-09 rajanya torsi sejati.

Hari pertama berpuasa di bulan suci Ramadhan ini, tak membuat EM-Plus terlena dengan rasa lapar bahkan tak bertenaga. Makanya nih test ride Yamaha MT-09 rajanya torsi sejati menempuh jalur yang memang seharusnya dilalui. Yaitu, pegunungan. Dari situ, barulah nampak ‘sosok’ asli MT-09.

“Buka puasa di Sate Marangi, Puncak (Bogor, Jawa Barat; red) nyokkk,” kompak Nurul dan Panji, crew EM-Plus. Permintaan itu pun ditindak lanjuti. Riding dari kantor redaksi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rute melalui Bukit Sentul, Bukit Pelangi, Ciawi, Puncak.

Namun jalan tak selamanya sepi! Beberapa kali tester EM-Plus menemui titik kemacetan. Tentunya itu bukan kendala bagi kami dan MT-09. Meski engine 3 silinder berkapasitas 847 cc yang diusungnya mampu mengeluarkan torsi maksimum 87,5 Nm/ 8.500 rpm, namun tenaga yang keluar bisa diatur untuk tak menghentak.

Penyaluran tenaga bawah kala stop and go, bisa diseting lembut dengan mengatur mode riding Mode B di spidometer yang terlihat simpel. Ketika memilih mode ini, power mesin menjadi lebih lembut tersalur ke roda belakang. Berbeda dengan Mode STD (standar) bahkan Mode A.

Mode A, lebih cocok dipakai di trek lurus tanpa hambatan. Sebab, ketika sobat pilih mode ini, setiap buka grip gas, badan seakan tertarik ke belakang! Power seakan keluar sejadinya tanpa penahan.

Selama proses stop and go, suhu mesin juga tak alami problem. Meski terkadang suhu mesin di spidometer menunjukan 106°, namun power mesin tetap optimal. Ketika berjalan lancar, suhu mesin kembali turun di bawah 100°.

Dengan sudut rake yang bermain di 25°, riding position tak membuat badan mudah lelah untuk kendalikan arah pacuan. Ditambah lagi, tinggi jok ke permukaan aspal yang hanya 815 mm, membuat tubuh rider yang 178 cm/ 62 kg ini masih mudah menopang MT-09 yang punya dimensi P x L x T (panjang X lebar X tinggi) = 2.075 mm X 815 mm X 1.135 mm itu.

Memasuki Bukit Pelangi dan kawasan Puncak, disuguhi jalan tak terlalu ramai. Di sinilah power serta torsi MT-09 keluar sesungguhnya. Bahkan, kala itu pun EM-Plus coba jajal berboncengan dengan bobot bongcengers yang sentuh 65 kg. Hasilnya, tanjakan bukanlah kendala bagi si Master of Torque.

Tanjakan-tanjakan selepas Kebun Teh Gunung Mas yang tergolong ekstrem, EM-Plus jajal pakai gigi III dan IV. Motor dengan bobot 191 kg ini pun terus ‘lari’ tanpa adanya less power and torque.