Find Us On Social Media :

Upgrade Performa Kawasaki Ninja 250R untuk Pemula Biar Bisa Best Time di Sentul 1,56 Detik

By Motorplus, Kamis, 25 Mei 2017 | 07:10 WIB
()

Rider bernama lengkap Latief Maulana Razak ini berusia 43 tahun ini ngegas Kawasaki Ninja 250R keluaran 2010, dengan best time 1,56 detik di sirkuit Sentul.

“Sementara lawan-lawannya rata-rata anak muda di bawah 30 tahunan. Tapi, Pak Latief bisa fight dengan mereka dan berhasil podium 3,” tutur Puguh Nuryanto, tunner tim Lala Overtune di Cimanggis, Depok, yang garap Ninja 250R pacuan Latief.

Mau tahu rahasia korekan mesin Kawasaki Ninja 250R yang bisa tembus 1,56 detik?

1. SILINDER & KOMPRESI.

(BACA JUGA: Sadisnya Geng Motor Bantai Korban dari Jakarta Timur)

Karena bertarung di kelas pemula, Puguh tidak suntik korekan ekstrem di Ninja 250R Latief.

“Pistonnya cuma diganti pakai keluaran JE dengan spek kompresi 14 : 1. Tapi, rasio kompresinya gue turunin jadi 12,5 : 1 biar bisa nenggak Pertamax Plus. Dengan cara, coakan klepnya dikerok lebih dalam dan papas kepala pistonnya sedikit,” beber Puguh.

2. HEAD.

Ubahan pada bagian ini pun terbilang minim. “Klep masih standar. Hanya kem saja yang dikustom. Itu pun cuma gerus sedikit pantatnya, biar durasi dan liftnya nambah tinggi. Tapi, belum sempat didial. Ditambah saluran masuk dan buang diporting dikit secukupnya,” jelas tunner kawakan yang dulu terkenal di ajang kebut lurus ini.

()

3. KARBU.

Karena haram ganti karbu, Puguh hanya memaksimalkan seting karbu standar. “Gue pakein velocity stack custom biar aliran udara lebih fikus dan deras masuk ke ruang bakar. Ukuran spuyernya pakai main jet 120 dan pilot jet 55,” paparnya.

4. KNALPOT.

Part satu ini yang cukup krusial menyumbang peraihan tenaga. “Knalpot custom sendiri, karena berharap bisa kejar power gede di putaran atas untuk raih top speed. Kuncinya ada pada ubahan header-nya. Dari exhaust pakai pipa steinless berdiameter 30 mm. Trus sampai di bawah karter mesin disambung pakai pipa yang lebih gede dikit. Makin ke belakang membesar jadi 37 mm dan nyambung ke silencer jadi 47 mm. Pipa silencer-nya sendiri pakai diameter 85 mm,” terang Puguh.

5. PENGAPIAN.

Untuk mengoptimalkan sistem pengapian, CDI bawaan diganti pakai keluaran BRT i-DTS programmable. “Mappingnya yang tersedia di CDI ini ada 8 map, pakai map ke-2. Dikombinasi dengan pengapian total loss,” jelasnya.

6. PENERUS DAYA.

Rasio transmisi masih pakai bawaan pabrik. Namun biar gesit keluar-masuk tikungan dan fight di trek lurus sirkuit Sentul, perbandingan final gear pakai 15/45. “Untuk mencegah kopling slip, per koplingnya ganti pakai hasil kustom,” tutup Puguh.

Lala Overtune: 0822-9976-9099 (www.motorplus-online.com)