Find Us On Social Media :

Mau Tahu Cara Bikin Pelek untuk Motor MotoGP yang Harga Per Satuan Rp 35 Jutaan?

By Motorplus, Kamis, 1 Juni 2017 | 07:36 WIB

Komponen racing MotoGP dianggap sebagai acuan teknologi motor tertinggi di jagad raya.

Salah satunya pelek MotoGP yang katanya sangat enteng tapi kuat.

Pasti banyak yang kepingin tahu proses pambuatan dan terbuat dari bahan apakah pelek motor MotoGP?

Kebetulan ada orang Indonesia yang kerja di pabrik pelek BBS Jepang.

(BACA JUGA: Nah Inilah 11 Nama dan Alamat Tinggal Anggota Geng Motor Tambun 45 Beserta Alasan Masuk Gengster)

Kalau di Indonesia, merek BBS sangat terkenal di tahun 1990-an. Lebih terkenal di mobil.

Asalnya pelek ini pabriknya di Jerman kemudian dibeli pihak Belgia pada tahun 2007 dan akhirnya diproduksi di Jepang.

Kualitas pelek BBS tidak diragukan. Termasuk membuat pelek untuk F1 diproduksi di sana.

Jadi, kalau pelek MotoGP diproduksi di BBS Jepang sebenarnya tidak aneh.

Seperti pelek untuk Honda RC213V yang digeber Marc Marquez, Dani Pedrosa dan pembalap-pembalap Honda lain.

Bersyukur kita dapat bocoran dari teman kita orang Indonesia asal Cilacap, Jawa Tengah, yang kerja di pabrik pelek BBS Jepang.

Namanya Bro Pepi Hidayat yang kerja di BBS Jepang.

Menurut bro Pepi, dia sendiri hanya mengerjakan proses bubut menggunakan CNC setelah proses forging.

Bahan yang digunakan bukan dari magnesium atau karbon. “Tapi, dari material aluminium billet tipe 6061,” jelas Pepi yang asalnya kuliah di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, jurusan Geografi. Gak nyambungkan?

Menurut Pepi, aluminium 6061 sama dengan bahan pelek mobil.

“Tapi, tentunya bukan aluminium 6061 saja. Ada campuran bahan magnesium dan silica,” jelas Pepi yang asalnya senang CNC meski jurusan sekolahnya Geografi.

Bahan aluminium alloy dilakukan proses tempa atau forging.

Bikinnya seperti membuat golok atau pedang.

Aluminium billet dipanaskan kemudian dibentuk dengan pukulan.

Ini yang dinamakan tempa atau forging.

Tekanan atau pukulan yang diberikan khusus untuk pembuatan pelek di BBS ini hingga 9.000 ton. Bayangkan deh betapa beratnya. Pantas saja padat dan kuat sekali.

Khusus untuk pelek MotoGP pesanan HRC ini dilakukan proses tempa atau forging sampai 3 kali.

Sama dengan proses untuk pelek F1 pesanan Ferrari, dilakukan tempa sampai 3 kali. Bandingkan dengan pelek mobil biasa yang hanya dilakukan pemukulan cukup 2 kali. 

Setelah beres proses tempa dan machining awal menggunakan CNC, hasilnya bobot pelek jadi 12,5 kg. Tapi, setelah jadi akan jadi ringan sekali. Beratnya untuk pelek belakang hanya 3,2 kg. sedangkan bobot akhir pelek depan hanya tinggal 2,7-2,8 kg.

Menurut Pepi, pihak BBS hanya melakukan proses forging dan heat treatment. Serta proses bubut atau machining awal menggunakan CNC. Sedangkan proses sampai jadi, dikerjakan pabrik lain. Jadi, pihak BBS hanya sebagai vendor dari pabrik pelek yang dapat pesanan dari HRC langsung.    

Harganya masih berbentuk bulatan seperti itu jangan ditanya.

Satu bongkahnya Rp 35 juta. Pihak vendor dari HRC pesan 20 pieces doang. (www.motorplus-online.com)