Find Us On Social Media :

Johann Zarco Punya 2 Kabar Dari Rekan Setimnya, Buruk dan Baik...

By Arseen, Jumat, 17 November 2017 | 11:14 WIB
Johann Zarco menuntaskan sesi uji coba pascamusim MotoGP 2017 di Valencia dengan hasil memuaskan (Twitter/@Tech3Racing)

MOTOR Plus-online.com - Johann Zarco punya 2 kabar baik dan buruk dari rekan setimnya di Yamaha Tech 3.

Kabar itu terkait dengan penyakit yang dideritanya.

Sebelumnya, Jonas Folger tidak bisa mengikuti balapan sejak MotoGP Jepang 2017.

Dia berkali-kali digantikan pembalap lain hingga musim 2017 berakhir.

Bahkan Folger juga masih harus absen di tes pascamusim MotoGP 14-15 November kemarin.

Kali ini ada dua berita sekaligus dari Folger, berita buruk dan baik.

(Baca juga: Anjay! Ayah Dan Anak di Garut Barengan Bobol Showroom Motor, Si anak Tertangkap Sang Ayah DPO)

Berita buruk yang datang dari Folger adalah dirinya terpaksa harus absen lagi di tes selanjutnya di Sepang.

Hanya Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Johann Zarco yang akan melakukan tes di Malaysia pada 27-28 November mendatang.

Tentu ini akan berdampak pada pengembangan motor YZR-M1 milik Jonas Folger.

Tetapi apa boleh buat, kesehatannya menjadi prioritas utama sekarang.

(Baca juga: Legenda MotoGP Tega Sebut Marc Marquez 'Jahat' Cuma Gara-gara Ini)

Kabar baiknya adalah, Folger sudah berada di tangan yang tepat sekarang.

Jonas Folger sedang berada di Itali dalam rangka pemulihan kesehatannya.

Dia dalam perawatan Dokter Riccardo Ceccarelli, seorang dokter medis spesialis di bidang olahraga.

Bob Moore, manajer Jonas Folger lah yang meminta Folger untuk terbang ke Itali.

"Berita baiknya adalah Folger akan sembuh total dalam 4 minggu kedepan," ujar Moore.

Sebelumnya, Jonas Folger didiagnosa terkena sindrom Gilbert setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan tes darah.

Sindrom Gilbert sendiri adalah kelainan genetik yang menyebabkan masalah pada organ hati yang mebuat pengolahan bilirubin tidak normal.

Folger sempat didiagnosa terserang virus Epstein Barr tetapi ternyata itu terbukti sebagai diagnosa yang slaah.