Find Us On Social Media :

Dia Sosok Kunci yang Membuat Valentino Rossi Kompetitif di Usia Tua

By Mohammad Nurul Hidayah, Jumat, 24 November 2017 | 20:40 WIB
Silvano Galbusera, WSBK 2010 (Gareth Harford)

MOTOR Plus-online.com - Keputusan Valentino Rossi mengganti Jeremy Burgess dengan Silvano Galbusera sebagai kepala mekanik di tahun 2013 menjadi keputusan brilian.

Masuknya Galbusera berhasil membuat perubahan besar dan mendatangkan podium lagi bagi The Doctor.

Malah, tahun 2015 lalu Rossi nyaris amankan gelar juara dunia kesepuluhnya di Grand Prix.

“Bagi saya, bisa bekerjasama dengan Rossi seperti mimpi yang menjadi nyata. Sampai sekarang saya tidak tahu kenapa Rossi memilih saya,"ucap Galbusera

"Sebelumnya, kita pernah bertemu ketika Rossi latihan menggunakan motor Yamaha WSBK pasca cedera kaki di Mugello tahun 2010. Mungkin dia banyak mencari informasi ke Massimo Meregalli (Team Director) yang pernah bekerja bersama saya di WSBK,” tambahnya.

Secara karir, sebelum bergabung dengan Rossi, Galbusera sebenarnya tidak punya pengalaman tentang MotoGP.

(BACA JUGAPembalap Asia Ini Paling Menginspirasi Karir Balap Valentino Rossi)

Karirnya lebih gemilang di World Superbike Championship (WSBK).

Sejak tahun 1995, Galbusera diminta memegang proyek WSBK untuk Yamaha oleh Davide Brivio yang kala itu juga masih bekerja untuk Yamaha.

Hasil kerja kerasnya membawa Ben Spies menjadi juara dunia WSBK di tahun 2009.

(Cycleworld.com)
Namun, di tahun 2012 Galbusera pindah ke BMW mengikuti jejak Marco Melandri.

“Pertama kerja bersama Rossi, saya melihat dia bagai sebuah komputer. Dia bisa mengingat berbagai hal tentang motornya ketika dilintasan," yakin mekanik berusia 60 tahun ini.

"Itu sangat membantu untuk seorang mekanik. Karena dia bisa menjelaskan dengan rinci di mana kelebihan dan kekurangan motornya ketika balap,” tuturnya.

(BACA JUGA : Bos Yamaha Akhirnya Sebut Nama Calon Pengganti Valentino Rossi)

Untuk membawa kembali The Doctor ke jalur podium, Galbusera mengaku banyak melakukan ubahan pada sistem pengereman.

Ubahan ini dimaksudkan agar Rossi bisa mengerem jauh lebih dekat ke tikungan dan juga merasa nyaman.

Sebab, menurut Galbusera salah satu keunggulan Rossi adalah kemampuan late braking-nya.

Selain itu, geometri Yamaha YZR-M1 juga 90 % berbeda dibandingkan tahun 2013.

Jika dibandingkan dengan Burgess, apa yang diberikan Galbusera memang belum ada apa-apanya.

Sejak tahun 2000 hingga 2013, Burgess sudah memberikan tujuh gelar juara dunia di kelas para raja.

(BACA JUGA : Jika Valentino Rossi Pensiun, Ini Yang Dikhawatirkan Penduduk Tavullia)

Sedangkan Galbusera di tahun keduanya baru hampir merebut gelar juara dunia bersama Rossi.

Namun, jika dibandingkan dengan Burgess, Galbusera punya satu keunggulan.

Keunggulannya Galbusera adalah orang Italia sama seperti Rossi.

Pastinya hal ini akan lebih memudahkan dalam hal komunikasi.

Dengan komunikasi yang bagus hasil yang diraih pasti bisa lebih baik.

Kita tunggu saja, apa yang bisa diberikan Galbusera kepada living legend di sisa karir balapnya.