Find Us On Social Media :

Alasan Kenapa Harga Moge di Indonesia Mahal Banget

By Mohammad Nurul Hidayah, Jumat, 5 Januari 2018 | 15:49 WIB
Harga moge menjadi mahal karena PPnBM (Yamaha Motosport)

MOTOR Plus-online.com - Sampai sekarang pasti masih banyak yang belum tahu kenapa harga moge alias motor berkapasitas besar di Indonesia bisa sangat mahal.

Sebagian orang mungkin mengira memang harga motor itu sudah mahal saat keluar pabrik.

Nyatanya tidak! Harga moge di Indonesia bisa 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan harga di negara asalnya.

Yup, bisa dibilang semua moge yang dijual di Indonesia memang didatangkan dari negara lain alias barang impor.

Namun, diluar biaya pengiriman ada hal lain yang bikin harga moge membengkak di Tanah Air.

(BACA JUGA : Buruan Datang ke Samsat, Karena Hari Ini Terakhir Bebas Denda Pajak Kendaraan)

Salah satunya adalah peraturan tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Dalam peraturan ini setiap motor bermesin 250 cc sampai 500 cc dikenakan PPnBM sebesar 60%.

Nah, buat motor dengan mesin diatas 500 cc dikenakan PPnBM sebesar 125% dari harga asalnya.

Itu baru PPnBM saja belum ditambah pengurusah surat-surat dan yang lainnya dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%.

Masih bingung tentang PPnBM ini, yuk kita buat simulasinya.

(BACA JUGA : Gokil! Bukan Motor Trail, Lelaki Ini Libas Tanjakan Super Curam Pakai Moge Simak Videonya)

Misalkan sebuah motor dengan kapasitas mesin 600 cc dijual dengan harga Rp 100 juta di negara asalnya.

Di impor ke Indonesia maka motor ini akan dikenakan PPnBM sebesar 125% ditambah PPN 10%.

Berarti, harga motor Rp 100 juta + PPnBM Rp 125 juta + PPN 10 juta.

Harga motor ini saat sampai di Indonesia saja sudah menjadi Rp 235 juta.

Belum lagi ditambah biaya pengiriman dan biaya pembuatan surat-surat.

(BACA JUGA :

Enggak heran kalau motor yang harga awalnya Rp 100 juta bisa menjadi Rp 300 juta ketika dijual di Indonesia.

Untuk simulasi motor diatas 250 cc silakan hitung sendiri.

Karena PPnBM juga harga motor bermesin 250 cc dan 300 cc sangat berbeda jauh di Indonesia.

Itu karena motor bermesin 300 cc sudah terkena PPnBM sebesar 60%.