Find Us On Social Media :

Top Speed MotoGP Bisa Tembus 360 km/jam di Tahun 2020?

By Mohammad Nurul Hidayah, Minggu, 14 Januari 2018 | 15:13 WIB
Andrea Iannone masih memegang rekor top speed MotoGP ketika berlaga di Ducati (Cilindrada.NET)

MOTOR Plus-online.com - Sirkuit Mugello Italia, bila mendengar nama sirkuit tersebut pasti langsung berfikir sirkuit dengan trek lurus yang panjang.

Total trek lurus sirkuit ini mencapai 1.141 meter atau lebih dari satu kilometer.

Dengan demikian, untuk pacuan balap khusunya MotoGP menjadi syurga bagi motor-motor yang kencang.

Untuk rekor, hingga saat ini masih dipegang oleh Andrea Iannone saat masih membalap untuk Ducati pada tahun 2016.

Iannone saat itu melesat dengan kecepatan 354,9 km/jam atau 220.5 mph.

Bila diperhatikan, setiap tahun pasti top speed motor MotoGP naik dengan pasti.

Disamping teknologi mesin yang terus berkembang, aerodinamika motor juga mempengaruhi kecepatan motor.

(BACA JUGA : Inikah Motor yang Menginspirasi MotoGP Pakai Winglet, Motor Apa Tebak?)

Pertumbuhan kecepatan motor akan meningkat 10 km/jam setiap 4-5 tahun.

Bila dibandingkan dengan era 500 cc dahulu, MotoGp kini sudah melesat 35 km/jam lebih kencang.

Era 500 cc, di Mugello top speed tertinggi hanya mencapai 320 km/jam, namun dalam tiga musim, mesin 4-tak 990 cc telah melesat hingga 343 km/jam.

Karena kecepatan terus meningkat, Dorna pada 2007 menurunkan kapasitas mesin hingga 800 cc demi faktor safety.

Namun, Ducati yang dikendarai oleh Casey Stoner mampu menghasilkan top speed yang juga tinggi pada tahun 2008 dan 2009.

Dani Pedrosa pun pernah mencatatkan kecepatan 349,3 km/jam.

Banyak anggapan bahwa kecepatan tersebut salah dan telementri onboard pada motornya tidak sesuai dengan kecepatan yang dicatat oleh timekeeping.

(BACA JUGA : Bikin Penasaran, Ini Top Speed Moto-e yang Jadi Kelas Baru di MotoGP)

Namun, saat diperiksa oleh Dorna kecepatan tersebut fix dan tidak terjadi masalah.

2012, Dorna kembali merubah regulasi kubikasi motor menjadi 1000 cc kembali.

Namun, Dorna membatasi bore dan stroke motor.

"Top speed tentu saja menjadi perhatian, tapi kita tidak boleh emosional tentang hal itu," ucap Direktur Teknologi MotoGP Corrado Cecchinelli

"Angka-angka kecepatan tinggi sangat besar dan mereka takut, tapi sangat jarang anda mengalami kecelakaan dengan kecepatan tinggi. Jadi kecepatan tertinggi adalah kekhawatiran, tapi ini bukan skenario yang paling berbahaya dalam hal kecelakaan," tambahnya.

Dirinya juga pernah menyarankan untuk membatasi putaran mesin namun ditolak oleh pabrikan.

(BACA JUGA : Ungkap Sistem Pneumatic Valve MotoGP, Enggak Pake Kem Juga Bisa!)

Menurutnya, putaran mesin yang dibatasi tidak akan mengurangi kecepatan, namun akan membuat komponen mesin jauh lebih awet.

Bahan bakar yang dibatasi juga tidak mengurangi kecepatan puncak motor.

Cecchinelli pun menjelaskan bahwa pembatasan bahan bakar juga tidak akan mengurangi top speed MotoGP.

Bila teknologi terus berkembang dan tidak ada regulasi yang ketat, bukan tidak mungkin pacuan MotoGP akan mencapai 360 km/jam atau lebih pada tahun 2020.

Wihh, ngeri bro!