Find Us On Social Media :

Mio Ancaman, Modal Radiator Bisa Ninggalin Spek FFA Sekebon Bos

By Arseen, Sabtu, 3 Maret 2018 | 17:10 WIB
(Teguh)

MOTOR Plus-online.com - Ini dia jawara kelas Matic Open alias free for all gelaran B-Sport, 4 Februari lalu di Sentul Karting, Jawa Barat.

Yamaha Mio dari tim KDK Emmsa Armost ini ngacir sendirian, meninggalkan lawan sekebon. Padahal rivalnya motor-motor kejurda, wow.

Tenaga stabil dan gak ada drop jadi andalan, karena dipasang sistem radiator.

Cacatan waktunya sadis bro. Didapat 57,8 detik. Yuk, kita belah duren eh belah mesinnya.

PISTON 69 MM.

Ikut kelas FFA pastinya wajib pembengkakan volume silinder. Skubek tunggangan Renaldi Pradana Adi asal Banten ini dijejali piston casting gambot berdiameter 69 mm merek Kawahara.

“Aplikasi piston segede ini, blok silinder kudu dibuatin jalur air untuk pemasangan jalur radiator. Agar gak overheat dan dan tak ngedrop tenaganya,” jelas Wazik, sang mekanik yang ditemui di Sentul.

WATER JACKET.

Jika diterjemahkan mentah-mentah jadi jaket air. Memang fungsinya sebagai jaket air yang menyelubungi blok silinder. Dari blok silinder asli dibuatkan jalur air supaya panas mesin teredam. Tentu dikerjakan di tukang bubut lokal alias bukan dari Thailand.

“Supaya air bersirkulasi, dipasang water pump elektrik merek Bosch dari mobil Mercy. Serta radiator mengandalkan bawaan Jupiter MX,” ungkap mekanik yang punya nama lengkap Rusli Susanto, mekanik Armost Motor di Jl. Pondok Rajeg No. 22, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

(Teguh)
MAGNET.

Salah satu yang bikin motor ini melesat keluar tikungan, aplikasi magnet model rotor. “Dari bahan besi PCN dibubut bulat jadi 475 gram. Posisi rotor pas TMA (Titik Mati Atas), titik tengah pulser segaris ujung pick up. Celahnya dibuat 0,60 mm,” aku Wazik.

Panjang pick up pulser hasil konversi dari diameter magnet standar Mio. “Efek yang dihasilkan, torsi bawah lebih galak karena posisi rotor dibuat lebih ke dalam. Makanya saya berani main durasi dan lift kem tinggi, 280 derajat lift 10,28,” tambahnya lagi.

STROKE 59,9 MM.

“Agar torsi terasa pas keluar tikungan, stroke atau langkah seher dinaikin. Total naik-turun 59,9 mm yang semula hanya 57,9 mm. Caranya menggeser big end. Jadi kalau ditotal, sekarang sudah bengkak jadi 224 cc atau bisa dibilang 225 cc,” tukas Wazik yang bukan sodara Jero Wacik, mantan menteri ESDM.

DATA MODIFIKASI

Karburator    : PWK 28

Spuyer        : Pilot jet 48 & main jet 122

Knalpot       : Custom

Sok belakang : Daytona Evo Super Tank

Ban depan     : FDR Sport XR 90/80-14

Ban belakang : FDR Sport XR 90/80-14

Armost Motor  : 0812-1975-1126

 

#JKTMTGR2017 Halo! Udah siap buat riding bareng ke JAKARTA MOTOGARAGE 2017 Sabtu besok? Yuk, yang mau gabung bisa kumpul di PATIUNUS Hari SABTU, 11 MARET 2017 besok! Kita akan ada disana dari jam 08.00 sampai 09.30 pagi untuk lanjut riding bareng ke Acara JAKARTA MOTOGARAGE 2017 di @TABLOIDMOTORPLUS HQ Jalan Panjang Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang, No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tetep ikutin Akun Instagram @TABLOIDMOTORPLUS buat info lebih lanjut! #18thsaturdayride #motorplus #motorplusonline #motorplusweekly #motorplusweet17 #motorplus18th #motorplusindonesia #banggabermotor #mudadanberbahaya #kompasgramedia #instagram #instamood #instagood #jktmtgr2017

A post shared by MOTOR Plus ???????? (@tabloidmotorplus) on