Find Us On Social Media :

Gilingan! Ojek Sekali Narik Bisa Rp 700 Ribu, Begitu Lihat Trayeknya Pasti Langsung Ikhlas..

By Arseen, Senin, 26 Maret 2018 | 19:56 WIB
Ilustrasi ojek online (99.co)

MOTOR Plus-online.com - Ini tarif ojek paling mahal, mungkin ada yang nggak percaya, tapi faktanya benar-benar ada

Ojek dengan tarih paling mahal  di Indonesia, sekali jalan dikenakan tarif hingga Rp 700 ribu.

Faktanya memang ojek terlihat dari kendaraan roda dua yang digunakannya.

Ojek itu melayani rute dari dan ke Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

(BACA JUGA: Nih Cowok Nantang yang Anti Valentino Rossi, Berani?)

Layanan ojek termahal ini tersebar luas di media sosial.

Awalnya mungkin nggak percaya tarif ojek bisa nyari setara dengan beli tiket pesawat terbang.

Namun saat melihat rute yang dilalau menuju Kecamatan Seko benar-benar parah berupa tanah dan berlumpur.

Menurut informasi sudah puluhan tahun lamanya rute ke Kecamatan Seko ini tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah untuk menyediakan infrastruktur jalan aspal yang bagus.

Warga yang tinggal di Kecamatan Seko harus memodifikasi motornya menjadi trail agar bisa melalui jalan berlumpur dan berkubang..

Selain berlumpur, warga yang tinggal di Kecamatan Seko dan ingin membeli kebutuhan pokok juga harus mendaki gunung dan melewati beberapa anak sungai.

Tampak pada video yang beredar di medsos, warga Luwu Utara yang membeli kebutuhan pokok harus menempuh perjalanan hingga dua hari.

(BACA JUGA: Profil Sosmed Cowok Yang Nantang Sama Anti Valentino Rossi, Isinya Vans Berat Banget!)

Itu pun warga terbiasa menginap di tengah perjalanan.

Kecamatan Seko merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Luwu Utara.

Ada 12 desa di Kecamatan Seko yang letaknya di Pegunungan Kambuno dengan ketinggian 2.985 meter di atas permukaan laut.

Bukan tanpa alasan warga di sini lebih memilih sepeda motor, meskipun pemerintah telah membangun fasilitas bandara perintis di pusat Kecamatan Seko.

Jadwal penerbangan yang terbatas dan tidak pernah normal membuat warga memilih menggunakan sepeda motor.

Belum lagi, pesan tiketnya harus jauh-jauh hari dengan tarif Rp 180 ribu.

(BACA JUGA: Bikin Melongo Denger Harga Moge Bos Abu Tours, Katanya Bisa Beli 30 Yamaha NMAX)

Alhasil, bukan pesawat terbang ataupun kendaraan roda atau mobil melihat medan yang sulit untuk dilewati, jadi alasan warga memilih transportasi roda dua.

Ditimbang-timbang , sebenarnya lebih mahal naik ojek dengan ongkos mulai Rp 600 – 700 ribu namun frekuensi yang lebih sering jalan jadi pilihan warga.

"Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, tapi jalanan di Kecamatan Seko tidak pernah diperbaiki."

"Kami warga terpencil makin tersingkirkan dengan kondisi fasilitas yang tidak pernah diperbaiki," kata Ullang, salah seorang warga yang dihubungi via telepon seperti dikutip dari Kompas.com.

Ullang menjelaskan, kondisi di Kecamatan Seko bukan hanya melalui kubangan lumpur saja, melainkan juga menanjaki gunung dan melewati beberapa anak sungai.

Terkadang mengharuskan pengendara dan penumpang, saling bantu untuk mendorong motor dari jebakan lumpur.

"Paling cepat kami tiba di Perkampungan Seko itu 8 jam dari pangkalan ojek Sabbang, namun tidak jarang kami harus menginap di tengah perjalanan kalo turun hujan. Itu tarif ojeknya Rp 700.000," imbuhnya.

(BACA JUGA: Anak Racing Enggak Tau Total Loss Kelaut Aja, Nih Video Penjabarannya)

Dijelaskan Ullang pula, rata-rata motor ojek di Kecamatan Seko dari motor bebek yang telah dimodifikasi bentuknya menjadi mirip motor trail dan menggunakan ban off-road.

"Tarif ojek di Seko menjadi tarif ojek termahal di Indonesia. Sekali naik ojek penumpang dikenakan tarif Rp 600.000 hingga Rp 700.000.”

“Tarif yang dipatok untuk penumpang tergantung dari melihat kondisi cuaca. Jika dalam kondisi normal, tarif ojeknya seharga Rp 600.000. Namun, saat kondisi cuaca buruk, hujan, tarifnya naik Rp 700.000," pungkasnya.

 

Video ojek termahal di Indonesia mencapai harga Rp700.000 melintasi jalan berlumpur menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan beredar luas di media sosial. Video tersebut langsung menjadi viral dan menuai berbagai tanggapan dari netizen. Pasalnya, kondisi jalan yang berlumpur ini sudah puluhan tahun setelah Indonesia merdeka tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah. Warga yang tinggal di Kecamatan Seko, harus memodifikasi motornya menjadi trail agar bisa melalui jalan berlumpur dan berkubang. Selain berlumpur, warga yang tinggal di Kecamatan Seko dan ingin membeli kebutuhan pokok juga harus mendaki gunung dan melewati beberapa anak sungai. Kecamatan Seko adalah salah satu daerah terpencil di Kabupaten Luwu Utara. Dimana terdapat 12 desa di sana, letaknya berada di Pegunungan Kambuno yang berada 2.985 meter di atas permukaan laut. Masyarakat Seko sejak dahulu menggantungkan hidupnya dengan bertani, berkebun, dan beternak kerbau. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbaik, baik untuk jenis kopi robusta maupun arabica. Menuju ke Kecamatan Seko, dari Kecamatan Masamba, warga terbiasa menggunakan transportasi motor ojek, walaupun pemerintah telah membangun fasilitas bandara perintis yang berada di pusat Kecamatan Seko. Jadwal penerbangan dua kali sepekan dan tidak berlangsung normal membuat warga tidak memilih moda transportasi pesawat. Selain itu, pesawat jenis Casa hanya bisa mengangkut maksimal 24 orang sehingga warga harus membeli tiket jauh-jauh hari sebelum rencana penerbangan. Tarif tiket Masamba-Seko sebesar Rp180.000. Meski lebih mahal, ojek seharga Rp600.000 terpaksa menjadi pilihan mereka karena frekuensi yang lebih sering. "Tarif ojek di Seko menjadi tarif ojek termahal di Indonesia. Bayangkan saja, sekali naik ojek penumpang dikenakan tarif Rp600.000 hingga Rp700.000. Tarif yang dipatok untuk penumpang tergantung dari melihat kondisi cuaca. Jika dalam kondisi normal, tarif ojeknya seharga Rp600.000. Namun, saat kondisi cuaca buruk, hujan, tarifnya naik Rp700.000," beber ullang salah seorang warga seko. sumber: Kompas.com #dunia #update

A post shared by Dunia Update (@dunia.update) on