Find Us On Social Media :

Mengejutkan... Kapolri Jadikan Anak Kecil yang Naik Motor saat Insiden Bom di Mapolres Surabaya Sebagai Ini

By Ahmad Ridho, Rabu, 16 Mei 2018 | 16:54 WIB
Mapolrestabes Surabaya jadi sasaran terduga teroris, bom meledak di pos penjagaan, Senin (14/5/2018) (Tribun Jatim)

MOTOR Plus-online.com - Teror bom bunuh diri di Surabaya mendatangkan luka untuk korban dan ketakutan bagi masyarakat Tanah Air.

Mirisnya, pelaku bom bunuh diri melibatkan anaknya dan perempuan atau istri pelaku.

 AIS (7 tahun) adalah anak perempuan yang selamat dari ledakan bom bunuh diri di Mako Polrestabes Surabaya yang dilakukan orang tuanya, (14/5/2018).

Saat kejadian, ia tengah dibonceng naik motor oleh kedua orang tuanya.

(BACA JUGA: Akhirnya.. Kapolri Tetapkan Status Anak Kecil yang Selamat dari Bom Motor di Polrestabes Surabaya)

AIS selamat meski berjarak sangat dekat dari sumber ledakan.

Pihak polisi mengatakan kalau anak kecil ini adalah korban doktrin sesat yang dilakukan orang tuanya.

Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian menyebut AIS akan dijadikan sebagai saksi penting dari aksi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya.

Seperti diketahui, Tri Murtono (50 tahun) bersama istrinya Tri Ernawati (43 tahun) dan juga 2 kakak AIS yakni MDAM (18 tahun) dan MDSM (14 tahun) meninggal dalam aksi itu.

(BACA JUGA: Motor Tergeletak Tanpa Tuan, Ini Rahasia Mapolda Riau Bisa Minimalisir Serangan Teror)

"Ini saksi yang paling penting. Biarkan dulu dia dirawat. Setelah nanti bisa diajak bicara, kita akan tanya," ucap Jendral Pol Tito Karnavian dikutip dari Surabaya.tribunnews.com.

Bukan cuma AIS, ada tiga orang anak lainnya yang juga jadi saksi aksi pengeboman.

Tiga anak itu adalah saksi pengeboman di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Mereka merupakan anak dari Anton Febrianto (47 tahun) yang tewas setelah bom rakitannya meledak di rumah.

(BACA JUGA: Terpental 3 Meter, Begini Kondisi Anak-anak Pelaku Bom Motor di Mapolrestabes Surabaya)

"Bom itu dimiliki ayahnya dan meledak sendiri. Kita akan sampaikan nanti. Tiga anak itu tentu tahu persis," tambah Tito.

Pasangan Anton Febrianto dan Puspitasari (47) punya empat anak, dua orang mengalami luka-luka dan satu orang selamat.

Satu orang lainnya ikut tewas bersama Anton dan Puspitasari.