Find Us On Social Media :

Baru Tahu, Mengurangi Tekanan Angin Ban Saat Hujan Ternyata Bikin Lebih Berbahaya

By Mohammad Nurul Hidayah, Jumat, 25 Mei 2018 | 13:28 WIB
Ilustrasi ukur tekanan ban motor (AHASS)

MOTOR Plus-online.com - Berkendara pada jalan yang hujan menjadi tantangan karena jalan akan terasa licin.

Untuk mengakalinya, bikers sering mengurangi tekanan angin pada ban.

Itu dilakukan agar area kontak ban ke aspal lebih banyak dan terjadi cengkraman yang lebih kuat.

Namun, ternyata mengurangi tekanan angin pada ban diklaim membuat kondisi lebih berbahaya.

(BACA JUGA : Blakblakan.. Dovizioso Curhat Pingin Banget Berteman Sama Rossi)

Hal ini tidak direkomendasikan oleh produsen ban FDR yang terungkap lewat pernyataan di halaman website resminya.

Menurut pihak FDR mengurangi tekanan ban pada jalan yang basah adalah tindakan salah.

"Tekanan angin yang kurang justru mengubah bentuk profil ban yang membuat kembangan ban tidak berfungsi maksimal untuk membuang air," tulisnya.

"Hal ini justru membuat daya cengkeram ban berkurang. Selain itu, tekanan angin yang kurang juga mempengaruhi kestabilan dan motor juga jadi terasa berat," tambahnya.

(BACA JUGA : Semakin Tertekan di Ducati, Nasib Lorenzo Bisa Lebih Parah dari Rossi Dulu)

Namun, yang dimaksud FDR mungkin kalau tekanan angin ban diturunkan dengan ekstrem.

Tentunya ban yang kurang angin bakal membuat tingkat kestabilan motor bermasalah saat bermanuver.

Amannya, cukup kurangi atau tambah tekanan ban angin 2 psi dari tekanan standar yang dianjurkan pabrikan.

Misalkan ban depan 29 psi, bisa ditambah menjadi 31 psi ataupun dikurangi menjadi 27 psi untuk tahap amannya.