Find Us On Social Media :

Analisa Masalah yang Bikin Maverick Vinales Susah Berada di Depan Valentino Rossi

By Mohammad Nurul Hidayah, Rabu, 18 Juli 2018 | 10:01 WIB
Vinales dan Rossi (Twitter @yamahamotogp)

MOTOR Plus-online.com - Ada masalah serius di tim Yamaha MotoGP yang membat performa mereka sedikit tertinggal dua tahun ke belakang.

Bahkan, Maverick Vinales menjadi imbas langsung dari masalah utama yang dimiliki Yamaha ini.

Vinales seperti kesulitan mengendarai Yamaha YZR-M1 dan terus tertinggal dari Valentino Rossi.

Pasti ada masalah utama kenapa ini bisa terjadi, padahal sebagai pembalap muda seharusnya Vinales lebih kompetitif.

(BACA JUGA : Naik Podium Bareng Tidak Tegur Sapa, Marquez Ungkap Peluang Berdamai dengan Rossi)

Masalah utama yang ada di Yamaha ini adalah di pengaturan sistem elektronik.

Sejak diberlakukan sistem ECU seragam, Yamaha selalu kesulitan menyandingkan sistem elektronik Magneti Marelli dengan mesin M1.

"Mesin terasa terlau liar. Hampir mustahil untuk menjinakan dan membawanya cepat," ujar Vinales.

Dengan pengaturan elektronik yang tidak optimal, tenaga motor jadi terbuang sia-sia dan justru menyulitkan pembalap.

(BACA JUGA : Maverick Vinales Ungkap Kenapa Sering Kalah Cepat dari Valentino Rossi di MotoGP)

Baik Rossi dan Vinales sendiri sudah menyarankan Yamaha untuk membajak satu kru Magneti Marelli untuk bekerja bersama mereka mengatasi masalah ECU.

Langkah yang sama juga sudah dilakukan oleh pabrikan-pabrikan lainnya.

Nah, situasi masalah pada ECU ini yang diprediksi bikin Rossi masih unggul dibandingkan Vinales.

Maklum, Rossi adalah pembalap yang pernah merasakan era mesin 2-tak dimana sangat minim campur tangan teknologi elektronik.

(BACA JUGA : Demi Marco Simoncelli, Honda Scoopy Sampai Abisin Dana Rp 25 Juta, Buat Apa Aja?)

Makanya dia pasti hatam betul cara memperlakukan mesin motor yang minim perangkat elektronik ketika berada di lintasan.

Berbeda dengan Vinales yang bisa dibilang lahir sebagai pembalap generasi elektronik.

Makanya, saat terjadi masalah dengan elektronik Vinales menjadi lebih kesulitan dibandingkan Rossi.

Enggak heran juga kalau Casey Stoner bilang kalau Rossi masih pembalap terbaik jika menggunakan motor tanpa bantuan elektronik.

Namun, Rossi sendiri tidak bisa berkata banyak jika hanya mengandalkan pengalaman balapnya di mesin tanpa elektronik saja.

(BACA JUGA : Demi Marco Simoncelli, Honda Scoopy Sampai Abisin Dana Rp 25 Juta, Buat Apa Aja?)

Sebab tanpa elektronik fisik pembalap akan mudah terkuras dan akselerasi motor terus tertinggal dibandingkan kompetitornya.

Kalau soal double podium di MotoGP Jerman Rossi punya alasan sendiri kenapa Yamaha bisa melakukannya.

"Itu karena sasis Yamaha sangat bagus dan motor kami lebih cepat di tikungan dibandingkan pabrikan lain. Di Sachsenring tidak bisa menang hanya mengandalkan tenaga mesin. Makanya kita (Yamaha) bisa double podium di sini," tutupnya.