Find Us On Social Media :

Begini Sudut Pandang M Fadli Saat Insiden di ARRC Sentul 2015

By Mohammad Nurul Hidayah, Senin, 13 Agustus 2018 | 19:58 WIB
Fadli diwawancarai GridOto.com di Solo (Dita)

 

MOTOR Plus-online.com - Insiden dalam balap bisa menimpa siapa saja.

Bahkan, saat bendera finish sudah dikibarkan pun insiden yang tidak diinginkan bisa terjadi.

Contohnya insiden yang dialami Muhammad Fadli Immamudin, pembalap Astra Honda Racing Team pada Minggu, 7 Juni 2015.

Di hari itu, di race-2 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di sirkuit Sentul, Indonesia, Fadli mengalami kecelakaan kaki kirinya diamputasi.

(BACA JUGA: Salut.. Bikin Kakinya Diamputasi, M Fadli Malah Kasihan dengan Pembalap yang Menabraknya)

Sesaat setelah menang melintasi garis finis, Fadli melaju lambat dan melakukan selebrasi di sisi trek yang dekat dengan tribun penonton.

M. Fadli menjelaskan bagaimana kejadian itu terjadi dalam sudut pandangnya.

Fadli sama sekali tidak keberatan menjelaskan kejadian yang merenggut kaki kirinya itu.

Tidak ada perasaan atau pertanda sedikitpun yang dirasakan Fadli.

(BACA JUGA: Asyik.. Peringati Hari Kemerdekaan, Polisi Gratiskan Biaya Bikin SIM Baru)

Malahan, Fadli sedang on fire saat itu, MOTOR Plus yang melimput langsung ingat sempat selfie bersama Fadli dan rekan media lain setelah dirinya memenangkan race 1 di hari Sabtu.

"Tidak ada feeling apa-apa," kata Fadli.

"Malah bisa dibilang saat itu performa saya sedang bagus-bagusnya, persiapan gila-gilaan, dari lap pertama catatan waktu saya stabil," lanjut Fadli.

Dengan jarak rumah Fadli yang dekat dengan Sentul, Fadli mendapat dukungan penuh dari keluarga, kerabat, serta tetangga Fadli.

(BACA JUGA: Bukan Cuma Elektronik, Rossi Pastikan Masalah Yamaha Tidak Selesai Hingga Akhir Musim)

"Setiap aku lewat disorakin, dapat suntikan semangat," kata Fadli.

"Pada saat finis saya harus nyapa mereka, sudah di pinggir itu," sambungnya.

Fadli tidak menyangka dengan posisi itu dirinya bisa ditabrak dengan keras dari belakang.

"Kalau lihat videonya, orang Thailand itu kan dari tengah tiba-tiba ke pinggir, sedangkan saya saat finish sudah tidak ngegas dan tidak ngerem juga saat itu," ungkap pembalap yang biasa memakai nomor 43 ini.

(BACA JUGA: Seriusan, Ternyata Minuman Bersoda Ampuh Hilangkan Karat di Motor)

Fadli sebenarnya juga mengakui bahwa selebrasi di dekat garis finis memang berbahaya juga.

"Setelah kejadian itu selebrasi di dekat garis finis akhirnya dilarang," lanjut Fadli.

Setelah crash, Fadli langsung terlempar dari motornya.

Yang dilihatnya saat itu langsung kakinya.

"Yang dipikiran saya saat itu Tuhan tidak akan ngasih cobaan kalau umatnya tidak sanggup, saya langung lihat kaki dan sudah hancur," jelas Fadli.

(BACA JUGA: 250 Vespa Bakal Mengawal Pawai Obor Asian Games, Tipe Ini Enggak Boleh Ikutan)

"Rasanya sakit banget, yang tidak terasa cuma beberapa detik awal selanjutnya sakit, panas begitu," lanjut Fadli.

Setelah kejadian Fadli langsung dibawa ke rumah sakit.

Sayangnya, dokter ahli sedang libur karena memang sedang hari Minggu.

"Akhirnya dokternya dipanggil dan sampai di rumah sakit jam delapan malam, sudah hampir-hampir meninggal itu karena saya kehilangan banyak darah," jelasnya.

Fadli saat itu hanya bersyukur nyawanya masih bisa tertolong.