Find Us On Social Media :

Rahasia Honda Taklukan Regulasi Single ECU di MotoGP, Yamaha Ketinggalan

By Mohammad Nurul Hidayah, Selasa, 14 Agustus 2018 | 20:30 WIB
Marc Marquez dan kepala teknik Repsol Honda, Santi Hernandez (Twitter.com/HRC_MotoGP)

Tujuannya untuk memperbaiki performa saat menikung dan mengurangi wheelie.

Seharusnya, dengan ECU baru dan mesin yang berubah total, Honda kesulitan dong.

Namun di 2017 HRC lakukan perubahan besar lagi.

Honda mengganti mesin lama yang disebut screamer dengan yang baru yang disebut big-bang.

Mesin baru ini diklaim bisa menambah grip dan punya teknologi kontrol traksi lebih modern dan lebih bagus.

(BACA JUGA:Blak-blakan M. Fadli: Kok Bisa Banting Setang dari Balap Motor ke Sepeda? Ini Ceritanya)

Pergantian dari screamer ke big bang ini mengubah semua unsur dari RC213V, seperti rasio gir, pengaturan suspensi, terutama juga pengaturan elektronik.

Semua itu bikin pembalap harus mengubah gaya balap mereka, ada poin positif dan negatif dalam pergantian ini.

Namun pada akhirnya mereka berhasil lolos dari ujian besar ini.

Valentino Rossi juga menyebut kalau Yamaha terlambat untuk membajak teknisi Magneti Marelli.

Pasalnya, sudah tidak ada teknisi sekelas yang dimiliki Honda dan Ducati yang bisa dibajak.