Find Us On Social Media :

Memanas! Ibu Romano Fenati Akan Tempuh Jalur Hukum Setelah Dilarang Balap

By Ahmad Ridho, Jumat, 14 September 2018 | 13:16 WIB
Romano Fenati (imotorbike.my)

MOTOR Plus-online.com - Ibu pebalap Moto2 Romano Fenati, Sabrina Fenati, akan menindak tegas pihak-pihak yang memberikan ancaman kepada anaknya.

Romano Fenati menuai banyak kecaman usai aksi menarik rem tangan rivalnya, Stefano Manzi, saat balapan GP San Marino pada Minggu (9/9/2018).

Hukuman larangan turun pada dua Grand Prix dirasa banyak pihak masih kurang atas apa yang dilakukannya.

Romano Fenati pun mendapatkan ganjaran yang lebih buruk, yakni dipecat dari tim Marinelli Snipers dan kontraknya bersama tim Forward Racing untuk musim depan dibatalkan.

(BACA JUGA: Hampir Celaka Karena Ulah Romano Fenati saat Moto2 San Marino, Stefano Manzi Malah Komentar Begini)

Pada sisi lain, Romano Fenati mendapatkan banyak ancaman di media sosial sejak kejadian itu.

Tidak tega melihat sang anak mendapat banyak ancaman, lewat akun Facebook-nya, Sabrina Fenati mengumumkan akan menempuh jalur hukum.

"Kami telah membentuk sebuah tim hebat yang secara sukarela mencatat semua ancaman yang kami terima.

Kami akan mengumpulkan segala sesuatu dan menginformasikan semua orang yang mengancam kepada pejabat yang berwenang," kata Sabrina Fenati dikutip dari Marca.

(BACA JUGA: Polisi Berhak Menilang Walau Punya Sim Tapi Ketinggalan, Nih Pasalnya..)

"Kami akan meminta kompensasi untuk kerugian yang diderita. Semuanya akan disumbangkan ke korban cyberbullying," lanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, Sabina Fenati mengakui bahwa anaknya memang telah melakukan kesalahan, dan dia sudah meminta maaf.

"Romano Fenati akan membayar kesalahannya. Tindakannya tidak dapat dibenarkan," ujar Sabrina lagi.

"Setelah badai ini, kami akan mendapatkan sesuatu yang bagus," lanjutnya.

(BACA JUGA: Honda Dicurigai Wartawan MotoGP Bermain Mata Dengan Michelin)

Sementara itu, masalah yang terus ditimbulkan menyusul aksi tidak sportifnya tersebut, Fenati enggan kembali balapan.

Mantan pebalap akademi Valentino Rossi itu merasa bahwa dirinya mendapat ketidakadilan dari orang-orang lain yang menyerangnya.