Find Us On Social Media :

Kawasaki Masih Enggan Kembali Ke MotoGP? Padahal Sudah Merajai WSBK

By Arseen, Minggu, 30 September 2018 | 15:59 WIB
Jonathan Rea bersama Kawasaki resmi jadi juara dunia WSB 2018 (Kawasaki Racing Team SBK)

Intinya, masalah pendanaanlah yang membuat Kawasaki keluar dari MotoGP.

Setelah itu di 2010 Kawasaki masuk ke kejuaraan dunia superbike (WorldSBK).

Jonathan Rea juara World Superbike empat kali berturut-turut (Twitter.com/KRT_WorldSBK)

Kawasaki berani mengeluarkan dana banyak saat debut ke World Superbike, walaupun tidak sebanyak kalau di MotoGP sih.

Dan hasilnya sejak 2012, tidak ada pabrikan yang lebih sukses di World Superbike dari Kawasaki.

Di 2013 pembalap Kawasaki, Tom Sykes menjadi juara World Superbike.

Bahkan di empat tahun terakhir ini (2015-2018), rekan Tom Sykes, Jonathan Rea menjadi penguasa World Superbike.

(BACA JUGA: Keren Banget Perbedaan Cara Pit Stop di Yamaha Endurance Festival 2018)

Setelah didominasi Kawasaki, Dorna selaku pemilik World Superbike membuat beberapa regulasi baru agar pabrikan lain bisa bersaing, mulai awal musim 2018 kemarin.

Dilansir dari Speedweek.com, kabarnya itu adalah strategi Dorna Sports untuk bikin Kawasaki gerah dan mau ambil bagian lagi di MotoGP.

Mengenai hal tersebut, kepala pengembangan Superbike Kawasaki, Yoshimoto Matsuda, pernah mengungkap alasannya untuk bertahan.

"Aturan baru ini tidak adil bagi Kawasaki, namun jika kami bisa menang dengan kondisi ini, kami menang besar, sudah jelas kami akan keluarkan solusinya," ungkap Yoshimoto Matsuda.

Dengan tegas, Matsuda mengatakan bahwa MotoGP bukan menjadi jalan Kawasaki.

"MotoGP bukan jalan yang benar untuk kami, kau harus berpikir tentang apa yang diminta MotoGP darimu, apa teknologi yang dibutuhkan," sambungnya.

(BACA JUGA: OtoRace: Hasil Yamaha Endurance Komunitas 150 cc dan 250 cc, Balap Ketahanan Jadi Ajang Ujicoba Bikers)

Wajar saja, karena jika masuk ke MotoGP, penelitian dan pengembangan motor memerlukan dana lebih besar.

Investasi untuk kompetisi MotoGP berkali-kali lipat dari yang dikeluarkan untuk WorldSBK.

Mereka harus membuat mesin prototype dan beberapa teknologi yang canggih.

Selain masalah pendanaan, tentunya Kawasaki tidak mau begitu saja meninggalkan ajang World Superbike yang telah dikuasainya.