Find Us On Social Media :

Mencekam, Kecelakaan Motor Picu Perang Antar Suku di Papua, Seorang Polisi Luka Tertancap Panah

By Ahmad Ridho, Selasa, 9 Oktober 2018 | 19:56 WIB
Ilustrasi perang antar suku di Papua. (Tribrata)

MOTOR Plus-online.com - Terjadi perang suku di Kabupaten Yahukimo, Papua.

Pemicunya karena kecelakaan motor.

Insiden kecelakan terjadi di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, yang menewaskan pengendara bernama Sowa Dapala (23), (6/10/2018).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, perang suku dipicu kecelakaan motor yang menewaskan Sowa Dapala, yang saat itu baru saja belajar motor.

(BACA JUGA: Masih Nekat Bikin Polisi Tidur di Jalanan? Pilih Dipenjara atau Bayar Denda Puluhan Juta)

"Jadi korban meninggal dengan kecepatan tinggi menabrak pengendara Laores Heluka, yang saat itu dalam keadaan berhenti lantaran dari jauh melihat korban menggunakan motor tidak dalam kondisi baik.

Diketahui saat itu korban yang meninggal dunia baru belajar mengendarai motor," katanya, Senin sore.

Usai kejadian itu, lanjut Kamal, pihak keluarga berjumlah 20 orang langsung mendatangi Polres Yahukimo untuk bertemu Laores Heluka.

Lalu keluarga korban juga berniat membawa jenazah ke Polres, namun kemudian dicegah hingga akhirnya dibawa ke rumah duka di kompleks sosial.

(BACA JUGA: Waspada! Polisi Akan Kenakan Pasal Ini Buat Pemotor Yang Bawa Barang Bawaan Melebihi Kapasitas)

"Namun pada malam harinya, dua orang masyarakat Welianus Wetipo dan kakak Tinus Wetipo dianiaya oleh masyarakat dari Suku Kimyal di Jalan Sosial.

Lalu ada masyarakat yang melaporkan ke polisi adanya kasus penganiayaan dan penyanderaan," katanya.

Ketika polisi hendak menangkap pelaku penganiayaan dan bernegoisasi, lanjut Kamal, malah diserang masyarakat.

Akibatnya satu anggota polisi terluka terkena panah di pantat.

(BACA JUGA: Kecewa Berat Usai Jatuh di MotoGP Thailand, Dani Pedrosa Sebut Hal Ini Sebagai Biang Keroknya)

"Karena massa semakin tidak dapat dikendalikan melakukan penyerangan kepada petugas. Kasat Sabhara memerintahkan personel untuk melakukan tembakan peringatan ke arah atas."

"Hal itu kemudian membuat massa mengepung polisi dan melemparinya dengan batu.

Akibat chaos, anggota menarik diri dari lokasi dan kemudian mengecek para korban di rumah sakit," ujarnya.

Dari hasil pengecekan di rumah sakit, tambah Kamal, diketahui satu orang meninggal dunia bernama Rangki Sallah.

(BACA JUGA: Joki Balap Liar Meringis Ditangkap Polisi dan Dihukum Jalan Jongkok, 59 Motor Diangkut Polres Surabaya)

Dia mengalami luka tembak pada dada kiri bawah ketiak.

"Keluarga korban masyarakat yang diduga meninggal dunia akibat terkena tembakan tidak mau memberikan akses kepada pihak Polres Yahukimo untuk melakukan pengecekan"

"Namun tetap melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala suku dan keluarga korban agar sama-sama menjaga kamtibmas tetap kondusif," ujarnya.

Untuk mengantisipasi berlanjutnya perang suku, kata Kamal, saat ini 172 personel Polres Yahukimo dan 1 SST anggota Brimob telah disiagakan.

(BACA JUGA: Wuih, Suzuki V-Strom 250 Siap Diluncurkan, Tampang Macho dengan Fitur Komplit)

Sedangkan anggota yang terkena panah akan dievakuasi dan dirawat di RS Bhayangkara.

"Kita meminta bantuan dari TNI untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan melakukan patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadinya tindak kejahatan, menyiagakan personel, mengirim 2 SST dipimpin Dir Sabhara dan Dir Krimsus Polda Papua, melakukan penyelidikan dan penyidikan," katanya.