Find Us On Social Media :

Bukan Pakai Jasa Debt Collector, Begini Trik Adira Finance Atasi Nasabah Bandel

By Ahmad Ridho, Rabu, 14 November 2018 | 19:02 WIB
Ilustrasi debt collector (KasKus)

MOTOR Plus-online.com - Belakangan, jumlah masyarakat yang kredit motor semakin banyak.

Sebagai perusahaan yang melayani pembiayaan kendaraan, tentunya Adira Finance memiliki risiko adanya debitur yang lepas tanggung jawab dalam membayar cicilan.

Tidak jarang para perusahaan pembiayaan bekerja sama dengan pihak ketiga, untuk menangani para debitur 'bandel' tersebut.

Bahkan, banyak juga lho oknum pihak ketiga yang asal merampas kendaraan debitur, jika bertemu di jalan.

Wuih! Vario Killer Sekarang Cuma Dijual Rp Cuma 4 Jutaan di Diler Motor Bekas

Viral! Moge Ngebut Ditangkap Anggota PM di Depan Istana Negara, Kepala Bikers Ditendang

Menanggapi hal tersebut, Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance mengaku pihaknya menggunakan cara yang lebih persuasif dan sesuai dengan peraturan.

"Kami melakukan segalanya itu sesuai aturan.

Kami gak pakai debt collector, kami menyebutnya remedial officer," ucap Hafid saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia tak menampik bahwa Adira Finance bekerja sama dengan pihak ketiga, tetapi kemitraan yang dilakukan dengan perusahaan tersertifikasi.

Wuih, Bukan Cuma Jago Gocek Bola, Andik Vermansyah Ternyata Penggemar Motor Custom

"Para remedial officer Itu harus diwadahkan dalam bentuk perusahaan, dan itu sudah kita lakukan juga. Jadi kita kerja samanya itu kemitraan dengan perusahaan, dan tersertifikasi juga," ucap Hafid.

Sementara, Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, menyebut Adira Finance memiliki standar prosedur dalam melakukan tagihan kepada nasabahnya.

Ia juga menyebut, Adira Finance memberikan solusi terhadap permasalahan bagi nasabah yang menunggak pembayaran.

"Kami sudah bikin sistem, cara kerja, dan teknologi yang memperlakukan semua orang dengan standar kami," ucap Made.

Heboh, Ojek Pangkalan Palak Driver Ojol Rp 50 Ribu Kalau Ambil Penumpang di Sini, Warga Ketakutan

"Ini kan retail, jadi prosesnya sudah ada, misalnya diingatkan sebelum jatuh tempo, dikasih akses untuk bayar di tempat," katanya.

"Kalau ada masalah mungkin dikasih restructuring. Ada banyak solusi karena untuk bisnis jangka panjang, bukan sekali," tutupnya.