Find Us On Social Media :

Pakar Safety Riding Komentari Larangan Enggak Boleh Ngangkang Saat Boncengan

By Fadhliansyah, Selasa, 4 Desember 2018 | 18:00 WIB
Ilustrasi membonceng aman untuk perempuan 'ngangkang' (Otomotif Kompas)

MOTOR Plus-online.com - Saat ini, netizen sedang ramai membicarakan soal pelarangan duduk mengangkang saat berboncengan untuk wanita di Aceh.

Peraturan tersebut menimbulkan pro dan kontra.

Lalu bagaimana tanggapan dari pakar safety riding?

"Kalau menurut saya, yang buat aturan di Aceh itu salah. Karena duduk menyamping bisa mempengaruhi safety," ucap Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Sudah Tahu Soal SIM D? Ini Penjelasan dan Cara Mengurusnya

Pakai Ban Tanpa Garis Tengah di Motor, Apa Ada Efeknya?

“Kita mau menerapkan syariat Islam sah-sah saja, tetapi tetap harus mempertimbangkan faktor keselamatan,” terang pelatih berkendara yang sudah aktif mengajar sejak tahun 1994 ini.

“Duduk menyamping, udah jelas keseimbangan motor terganggu. Enggak balans, nanti bisa kecelakaan,” tambah Sony beberapa waktu lalu.

Ia mengilustrasikan posisi motor saat dipakai sendiri, titik bebannya berada di tengah-tengah alias balans.

Sementara saat dipakai berboncengan, titik beban motor pindah ke belakang. Alias sudah tidak seimbang.

Habiskan Rp 73 Juta, Yamaha NMAX Ini Juara di Customaxi Balikpapan

“Pengendara motor yang pemboncengnya duduk dengan benar aja keseimbangannya sudah susah, karena bobot motor pasti sudah enggak balans di tengah. Apalagi ditambah dengan pembonceng yang duduknya menyamping,” jelasnya.

Posisi tidak seimbang ini makin terasa saat motor bermanuver dan melakukan pengereman.

“Kalau potensi kecelakaannya pasti lebih tinggi, pengemudi akan lebih susah menyeimbangkan motor akibatnya bisa terjatuh,” imbuh Sony.

“Nah, harusnya ada indikator setelah aturan ini dibuat, tingkat kecelakaannya gimana nih menurun atau makin meningkat? Saya sih belum pernah tahu,” tutupnya.