Find Us On Social Media :

Pernah Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Sekarang Pendapatan Ojol Sudah Berkurang Jauh

By Fadhliansyah, Selasa, 18 Desember 2018 | 12:00 WIB
Ilustrasi ojek online (Tribunnews.com)


MOTOR Plus-online.com - Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Semarang, membeberkan rekomendasi biar pengendara ojek online (ojol) bisa lebih sejahtera.

Karena menurut Djoko, perlu adanya perlindungan untuk para pengendara ojol.

Malah masih banyak pengendara ojol yang cuma jadi mitra aplikator saja, belum menikmati kerja layak.

"Kemenhub (Kementerian Perhubungan) harus membuat aturan khusus melakukan diskresi hukum dalam kerangka melindungi warga negara, dengan upaya meningkatkan kesejahteraan serta menjamin keselamatan selama beroperasi," buka Djoko.

Baca Juga : Ngeri! Moge Polisi Ditabrak Pajero Sport, Seorang Anggota Patwal Tewas

Baca Juga : Nah Loh! Para Pembalap Mulai Membeda-bedakan Mesin Moto2 Baru

Ia menilai, dalam perkembangannya sejak beroperasi ojek daring beberapa tahun lalu, harus diakui populasinya kian bertambah.

Iming-iming dari aplikator dengan pendapatan yang cukup besar (minimal Rp 8 juta) menyebabkan sebagian besar warga beralih profesi menjadi pengemudi ojek daring.

"Pengemudi yang berasal dari tidak bekerja atau pengangguran tidak lebih dari 5%, cukup kecil," ucapnya.

Ia mengaku, awalnya pendapatan per bulan bisa minimal sesuai janji promosi, yakni Rp 8 juta per bulan.