Find Us On Social Media :

Korek Mesin Motor Murah Meriah Agar Tarikan Jadi Spontan

By Aong, Senin, 7 Januari 2019 | 11:00 WIB
Kadang tidak cukup pakai Pertalite alias masih ngelitik (Aong)

MOTOR Plus-online.com - Anak muda atau pecinta kecepatan rata-rata sudah main korek mesin motor murah meriah agar tarikan jadi spontan.

Korek mesin motor murah meriah agar tarikan motor jadi spontan cocok untuk tarik-tarikan di jalan trek pendek.

Korek mesin motor murah meriah agar tarikan motor jadi spontan  cukup menaikkan rasio kompresi.

Untuk menaikkan rasio kompresi paling mudah cukup mengurangi jumlah paking kepala silinder.

Baca Juga : Salah Satu Tunner Handal Balap Motor Indonesia Tutup Usia

Baca Juga : Ariel Noah Restorasi Motor Suzuki Shogun, Alasannya Bikin Terharu

“Seperti di Suzuki Satria 150 yang menggunakan paking head 3 lembar. Bisa dikurangi, cukup 1 atau 2 lembar saja yang dipakai,” jelas Yudi dari PJ Motor di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Rasio kompresi Suzuki Satria F-150 karbu standar 10,1 : 1. Jika sudah lepas paking head akan naik.

Konsekuensinya harus dibarengi dengan penggunaan bahan bakar oktan tinggi.

Minimal pakai Pertamax agar mesin tidak ngelitik.

Kadang pakai Pertalite saja kurang cukup.

Jika mesin ngelitik dibiarkan, piston bisa rompal-rompal. Lebih parah lagi piston bisa bolong.

Kejadian Satria F-150 jebol diceritakan Ubi, dia mekanik yang tinggal di dekat jalan Pantura.

“Banyak pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah menggunakan Satria FU pistonnya bolong,” jelas Ubi yang tinggal di Kertasmaya, Indramayu itu.

Dari bolongnya piston tersebut bisa dianalisa karena penggunaan bahan bakar oktan rendah.

Bensin oktan rendah mudah terbakar. Apalagi dibarengi kompresi tinggi, makin mudah meledak.

Ini yang membuat piston bolong.

Ketika piston sedang bergerak maju ke TMA (Titik Mati Atas), tiba-tiba campuran bensin-udara meledak karena panas kompresi.

Terjadilah tabrakan antara ledakan dengan piston, jadinya bolong.

Jadi, kalau rasio kompresi sudah naik wajib menggunakan bahan bakar oktan tinggi.

Supaya piston tidak sampai bolong. Kadang tidak cukup pakai Pertalite saja.