Find Us On Social Media :

Video Tukang Ojek Jadi Sasaran OPM di Papua, Sugeng Efendi Ditembak Mati di Toko Kelontong

By Ahmad Ridho, Rabu, 6 Februari 2019 | 08:27 WIB
Tukang ojek tewas ditembak OPM di Papua. (Tribun Video)

MOTOR Plus-online.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan serangan di Kampung Wiyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 17.49 WIT.

Kali ini seorang warga sipil bernama Sugeng Efendi (25) seorang tukang ojek.

Sugeng tewas setelah ditembak di sebuah kios milik warga yang berada di depan SMU Negeri 1 Mulia.

Hal ini cukup menjadi sorotan karena selama ini KKB menyasar aparat TNI dan Polri sebagai sasaran.

Baca Juga : Takut Marc Marquez Berbuat Nekat, Ban Motor Honda Langsung Dibongkar, Kenapa Nih?

Baca Juga : Warga Serang Geger, Video Pemotor Sok Jagoan Gak Terima Ditilang, Ajak Duel dan Ludahi Polisi

Organisasi Papua Merdeka (OPM), menyatakan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab di balik penembakan terhadap Sugeng.

Pihak OPM pun secara terang-terangan mengungkapkan alasan mereka menembak Sugeng dari jarak dekat itu.

Sugeng menjadi sasaran karena dianggap sebagai mata-mata Indonesia.

Keterangan tersebut didapat dari salah satu simpatisan OPM, Mellq di akun Facebook TPNPB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Baca Juga : Ngeri! Begini Akibat yang Terjadi Kalau Naik Motor Matic Sering Nahan Gas

"Itu intel. Ko pikir OPM bunuh sembarang orang seperti TNI-Polri kah?" tulis Mellq.

Dikutip dari Kompas, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol.

Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan korban tiba di RSUD Mulia untuk mendapatkan perawatan medis namun dari pihak dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

“Jadi dari hasil keterangan medis, korban mengalami luka tembak dibagian leher hingga tembus,” ujarnya.

Baca Juga : Perombakan Besar di Tim Yamaha Bikin Penggemar MotoGP Kaget, Begini Kata Lin Jarvis

Kamal menegaskan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni 1 buah selongsong peluru kaliber 9 mm.

“Diduga korban ditembak dengan menggunakan senjata laras pendek dengan jarak tembak yang sangat dekat,” lugasnya.

Sebelumnya ada 19 pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan jembatan di Nduga meninggal menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu (1/12/2018).

Mereka menjadi menjadi sasaran karena dianggap sebagai mata-mata atau anggota TNI yang menyamar.