Find Us On Social Media :

Langgar Lalu Lintas, Kaki Pemotor Diamputasi, Andalkan Kaki Prostesis

By Fadhliansyah, Minggu, 3 Maret 2019 | 16:50 WIB
Abi Rahma Sandy harus kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan motor (Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Pihak kepolisian terus berupaya menekan angka kecelakaan yang melibatkan pengguna jalan berusia muda.

Caranya adalah dengan mengadakan 'Milenial Road Safety Festival' di semua wilayah di Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Seorang korban kecelakaan bernama Abi Rahma Sandy pun diminta testimoninya oleh Kepolisian Resor Gunungkidul, Yogyakarta, untuk membagikan pengalamannya di depan peserta festival (3/3/2019).

Saat menaiki panggung, Abi terlihat kesusahan karena kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan motor di tahun 2017 lalu.

Baca Juga : Wow! Oli Curah Tapi Asli, Harganya Pun Lebih Murah Dari Yang Kemasan

Baca Juga : Catat Nih! Biaya Untuk Bikin SIM di 2019, Bikin Baru dan Perpanjangan

Setelah memperkenalkan diri, dia menceritakan pengalamannya saat kecelakaan menimpa pada tahun 2017.

Saat kecelakaan, Abi mengaku tidak menggunakan kelengkapan berkendara, seperti helm.

Selain itu, ia juga tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas.

"Waktu itu saya kecelakaan di Jalan Kaliurang. Tabrakan dengan motor lainnya," kata Abi, di sela-sela acara "Milenial Road Safety Festival", di titik 0 Km Wonosari, Yogyakarta, Minggu.

Baca Juga : Maksud Neduh Dari Hujan, Pemotor Malah Jadi Sasaran Begal Bercelurit

Setelah diamputasi, Abi kini menggunakan kaki palsu (prostesis) untuk beraktivitas sehari-hari.

Ia mengimbau warga terutama generasi muda mematuhi peraturan yang ada, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan.

"Pesan saya untuk kaum muda saat ini jangan ugal-ugalan di jalan dan selalu safety di jalan raya agar jangan mengikuti jejak saya," ujarnya.

"Sekarang pakai kaki palsu kalau bepergian, ditopang dengan tongkat kalau pas di rumah atau hanya pengin ke kamar mandi."

"Biayanya mahal, ini saja untuk beli kaki palsu (menghabiskan) sekitar Rp 15 juta," kata Abi.

Baca Juga : Nyomot Livery Motor 2-Tak Yamaha, Lexi Ini Sabet Predikat Rising Star

Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya pihaknya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Kondisi jalan yang sudah bagus, lanjut dia, seharusnya disikapi pengguna jalan scara positif, bukan justru digunakan untuk kebut-kebutan.

"Gunungkidul merupakan daerah terluas di DIY dan jalannya saya kira juga cukup panjang. Apalagi merupakan jalur lintas provinsi antara Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui DIY sehingga tingkat kerawanan dan keramaiannya tinggi," ujar Fuady.

Menurut dia, kasus kecelakaan masih tinggi dan korban didominasi usia 15 tahun hingga 30 tahun.

Baca Juga : Ketimbang Denda Rp 1 Juta, Mending Bikin, Nih Dia Tarif Pembuatan SIM

Beberapa korban diketahui luka ringan, cacat permanen hingga meninggal dunia.

Berdasarkan data Unit Laka Satlantas Polres Gunungkidul, tercatat ada 127 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak.

Dari total tersebut, 44 anak ditetapkan sebagai pelaku dan 83 korban.

Para pelaku kebanyakan berusia 10 sampai 15 tahun.

Baca Juga : Modal Obeng Khusus, Maling Motor Incar Parkiran Masjid, Demi Utang

"Terus kami upayakan melakukan penekanan pada ketaatan aturan lalu lintas. Kemudian juga dari segi kesadaran baik anak dan orang tua karena itu yang paling utama dan penting," ujarnya.

Bupati Gunungkidul Badingah mengapresiasi langkah sosialisasi tersebut. "Anak-anak muda jangan ugal-ugalan di jalan raya," kata Badingah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Tertib Berlalu Lintas, Abi Kehilangan Kaki Kanan dan Habis Rp 15 Juta