Find Us On Social Media :

Enggak Nyangka! Bisnis Pengisian Nitrogen, Pemilik Bisa Untung 3 Kali Lipat

By Motorplus,Rudy Hansend, Selasa, 5 Maret 2019 | 12:18 WIB
Ilustrasi tempat pengisian nitrogen. (Gridoto.com)

MOTOR Plus-Online.com- Pengisian ban pakai nitrogen mulai banyak tersedia, terutama di SPBU. Biaya sekali isi pun cukup mahal.

Jika isi angin biasa Rp 1.000 saja, pengisian nitrogen bisa 3 kali lipatnya. Bisnis yang menggiurkan.

Ada pertanyaan dari sebagian bikers. Apakah nitrogen yang diisi itu murni nitrogen atau hanya akal-akalan?

Sebab, banyak sekali yang mempertanyakan, dimana tabung nitrogen-nya?

Baca Juga : Ini Modus Baru Bikin Ban Bocor Dan Lebih Bahaya Dari Tebar Paku

Baca Juga : Sebelum Motor Hanyut, Simak Beberapa Titik Rawan Banjir di Jakarta

Karena yang terlihatjustru ada kompresor di sana.

Model pengisian nitrogen ini banyak dicurigai menggunakan kompresor seperti tukang tambal
ban pinggir jalan.

MOTOR Plus cari tahu soal pengisian ini.

Apakah benar nitrogen yang diisikan ke ban itu berasal dari nitrogen yang dijual dalam tabung?

Baca Juga : Ngeri! Video Unboxing Motor Dimulai, Honda BeAT Dikuliti Menggunakan Parang

“Nitrogen-nya kami produksi sendiri dari alat ini pak,” ungkap  seorang staf pengisian ban nitrogen di sebuah SPBU.

Tentu saja,pernyataan petugas pengisian ban itu perlu dikonformasi.

Di beberapa outlet pengisian ban, seperti Planet Ban, juga menggunakan pengisian nitrogen.

Aslam, salah satu petugas Planet Ban di Jl. Panjang, Jakarta Barat, mengungkapkan alat
pengisian Nitroman ini memang mampu menyaring udara, tinggal gas nitrogen.

Baca Juga : Lagi Rame Nih, Pilihan Gir Rasio Yamaha NMAX Harga Terjangkau, Akselerasi Makin Galak

M. Firmansyah, MD Manager Planet Ban menambahkan, Nitrogen Generator ini secara otomatis
bisa memproduksi sendiri Nitrogen.

“Sumbernya dari kompresor dan diproduksi di tabung kecil di dalam kotak Nitroman,” katanya.

Prosesnya, kompresor untuk menyuplai angin ke mesin generator nitrogen untuk kemudian disaring.

pengisian tabung nitrogen (motor plus)

Proses penyuplaian tersebut memerlukan kompresor berkekua Pengisian ban pakai nitrogen
mulai banyak tersedia, terutama di SPBU. Biaya sekali isi pun cukup mahal.

Baca Juga : Cuma Modal Rp 15 Ribuan, Rem Belakang Motor Matic Enggak Keras dan Makin Pakem

Jika isi angin biasa Rp 1.000 saja, pengisian nitrogen bisa 3 kali lipatnya, Bisnis yang  menggiurkan.

Ada pertanyaan dari sebagian bikers.

Apakah nitrogen yang diisi itu murni nitrogen atau hanya akal-akalan?

Sebab, banyak sekali yang mempertanyakan, dimana tabung nitrogen-nya? Karena yang terlihat justru ada kompresor di sana.

Baca Juga : Menggiurkan! Mau Cicilan Motor Baru Yamaha NMAX Tanpa DP Mulai Rp 1 Jutaan? Begini Triknya

Model pengisian nitrogen ini banyak dicurigai menggunakan kompresor seperti tukang tambal
ban pinggir jalan.

Alat pengisian nitrogen. (Dok Motor Plus)

Proses penyuplaian tersebut  memerlukan kompresor berkekua-tan 3 PK.

Kompresor bertekanan tinggi akan mendorong udara.

Pada udara bebas ini sebagian besar mengandung nitrogen (79%), oksigen (20%) dan sisanya uap air.

Baca Juga : Ternyata Bahaya Mencampur Nitrogen dengan Angin Biasa, Pelek Juga Bisa Rusak

Di dalam mesin, dengan sistem Pressure Swing Absorber (PSA) angin yang masuk akan disaring menggunakan Carbon Molecular Sieve (CMS).

Fungsi CMS memisahkan gas nitrogen dengan gas oksigen dan lainnya.

Nitrogen yang telah tersaring kemudian akan diteruskan masuk ke ban kendaraan.

Tabung sejenis Nitroman yang digunakan untuk menghasilkan nitrogen ini dijual dengan harga cukup mahal.Berkisar Rp 14-15 juta per unit.

Baca Juga : Area Cikokol Mendadak Macet, Driver Ojol Meninggal Terlindas Truk, Darah Berceceran di Aspal

Penasaran apakah ada pengisian nitrogen untuk ban pesan nitrogen melalui isi ulang (refill).

Galang, pedagang isi ulang gas nitrogen dari Cahaya Ridho Abadi mengungkapkan, selama ini pihaknya belum pernah menerima pembelian dari tukang tambal ban.

“Biasanya untuk industri lain yang membeli. Untuk harga refill tabung berisi 6 kubik, dipatok Rp 120 ribu,” kata Galang, yang kantornya ada di Jl. Raya Joglo, Jakarta Barat.
Cukup mahal ya!

Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 937 th 2017