Find Us On Social Media :

Bukan Paku, Kalau Di Daerah Ini, Pemotor Kudu Waspada Ranjau Lain

By Fadhliansyah, Rabu, 6 Maret 2019 | 15:00 WIB
Ranjau berupa kotoran sapi harus diwaspadai pemotor (Tribun Batam)

MOTOR Plus-online.com - Buat pengendara motor yang ingin melintasi Jalan Soekarno Hatta di Pulau Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau harus waspada nih.

Jalan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur ini memang kerap dilewati pengendara motor.

Tapi yang harus diwaspadai bukan karena adanya tindak kriminalitas atau ranjau paku.

Melainkan karena adanya ranjau berupa kotoran sapi yang bisa ditemui di sejumlah lokasi jalan.

Baca Juga : Nembus Luar Negeri, Hebatnya Bengkel Spesialis RX-King Asal Yogyakarta

Baca Juga : Paku Mulai Ditinggalkan Penyebar Ranjau, Dua Material Ini Lebih Berbahaya dan Ancam Keselamatan Pemotor

Ya, sapi memang dapat dengan mudah ditemui di pulau ini.

"Banyak sapi, tapi banyak juga kotorannya di jalan. Jadi harus hati-hati," sebut Mulia salah seorang wisatawan lokal dari Jakarta saat berkunjung ke Jemaja Selasa (6/3/2019).

Ia bahkan cukup terkejut ‎ketika berkendara motor pada malam hari dan melihat sapi melintas di tengah jalan.

Uniknya, menurut dia, sapi itu seakan tahu jalan pulangnya sendiri dan masuk ke kandang.

Baca Juga : Catat Nih! Biaya Untuk Bikin SIM di 2019, Bikin Baru dan Perpanjangan

"Saya sampai berhenti di jalan itu, ketika tahu ada sapi di depan saya. Dia memang melintas menyebrang jalan," ungkapnya.

Ia mengatakan, kondisi jalan yang gelap karena tidak adanya lampu penerangan jalan memang cukup mengkhawatirkan.

Pengendara motor memang harus ekstra hati-hari ketika berkendara melewati jalan ini.

Ini belum lagi dengan kondisi beberapa titik jalan aspal yang kondisinya sudah bergelombang, seperti di jalan masuk menuju Kecamatan Jemaja Timur.

Baca Juga : Jahat! Modus Ranjau Paku Terbaru Ini Enggak Bisa Diangkat Pakai Magnet

Ini ditambah lagi dengan kontur jalan ke Kecamatan Jemaja Timur yang belum tersentuh aspal dan bergelombang.

"Lampu penerangan jalannya tidak ada. Saya sempat berjalan, sepertinya sampai ke desa di ujung di Kecamatan Jemaja Timur itu juga tidak ada lampu penerangan jalan. Berbeda dengan di tempat lain. Sementara, kalau kita membayar listrik, kita sebagai konsumen dikenakan pajak penerangan jalan," ungkapnya seraya tersenyum.

‎Banyaknya sapi di Pulau Jemaja ini pun dibenarkan oleh Man salahseorang warga Jemaja.

Menurutnya, terdapat pola waktu dalam memelihara sapi pada sejumlah lokasi di salahsatu gugusan pulau besar di Anambas ini.

Baca Juga : Ini Modus Baru Bikin Ban Bocor Dan Lebih Bahaya Dari Tebar Paku

"Sapi banyak di sini, Pak. Dia tahu jalan pulang ke kandang. Biasanya malam nanti sudah pulang ke kandang itu," ujarnya.

Ia menjelaskan kalau ‎di beberapa desa, sudah diatur kesepakatan antara pemilik sapi dengan pemilik kebun.

Sapi yang masuk ke lahan warga, menurutnya akan diikat dan dilaporkan ke perangkat lingkungan setempat untuk dicarikan solusi terbaiknya.

"Kalau di tempat lain tidak tahu. Jadi, kalau ada sapi yang masuk dan memakan tanaman pemilik kebun, ya ada hitung-hitungannya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Waspada, Kotoran Sapi Jadi Ranjau Darat di Jalan Utama Pulau Jemaja bagi Pengendara