Find Us On Social Media :

Ini Yang Vital Di Motor Matic, Pin Guide Sliding CVT Perlu Dilumasi

By Motorplus,Rudy Hansend, Kamis, 14 Maret 2019 | 17:30 WIB
sliding (Ryan)

MOTOR Plus-online.com - Sistem Continuously Variable Transmission (CVT) pada motor matik perawatannya harus lebih detail, agar kinerja seluruh komponen berjalan baik.

Namun tak jarang pembesut skubek lalai perawatan rutinnya.

Bahkan ada yang beranggapan CVT tidak perlu dilakukan servis berkala. Jelas salah besar bor!

“Malah CVT harus sering dirawat, karena kotoran dan debu akibat gesekan kampas, roller maupun dari luar, pasti bersarang di dalam CVT,” ucap Agus Kurnia, Service Advisor (SA) Daya Motor Tambun yang berada di Jl. Diponegoro No. 16, Setiamekar, Tambun Selatan.

Baca Juga : Duel Pemilik Vs Maling Motor, Sang Maling Bonyok Gara-gara Ini

Baca Juga : Tegang! Video Penangkapan Maling Motor di Banjarmasin, Pelaku Nyaris Tewas Dihajar Balok

Kerusakan yang sering terjadi, kata Agus, salah satunya di bagian pin guide sliding.

Bentuknya seperti tonjolan yang berjumlah 3 buah, yang berada di dalam movable drive.

Pin kecil ini berfungsi sebagai penuntun gerakan pulley belakang, untuk membuka atau menutup.

Nah, karena pin bergesekan dengan jalurnya di movable drive, maka membutuhkan pelumas, yakni pakai gemuk atau grease tahan panas.

Baca Juga : Kapok, Video 2 Remaja Maling Helm Tertangkap di Jambi, Pelaku Dipaksa Tidur Bareng Mayat

“Setiap servis CVT, part ini sebaiknya dibersihkan dari gemuk yang lama, lalu olesi gemuk baru,” jelas Agus.

apin sliding (Ryan)

Gejala yang biasa dirasakan bila bagian ini kekurangan pelumas, yakni lari motor sedikit tertahan dan muncul bunyi kasar di CVT bagian belakang.

Penggunaan motor yang kasar juga turut menyumbang cepat  rusaknya part ini.

Baca Juga : Tren Bensin Dingin di Balap Dunia, Bagaimana Pengaruh ke Mesin dan Performa Motor?

“Kalau didiamkan, lama-lama akan membuat jalur lintasannya termakan!

Karena pin mengikis lintasannya itu,sehingga jadinya oblak parah.

Pin juga rawan keluar dan tersangkut di pulley. Efeknya, V-belt bisa putus,” wantinya.

Oh iya, saat servis CVT juga harus memperhatikan seal atau O ring pada pulley belakang. Bila terlihat ada gemuk yang lolos keluar, bisa dipastikan seal dan O ring sudah rusak dan harus diganti.

“Sebaiknya lakukan perawatan CVT setiap 4.000 km,” tutup Agus.


Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 954 th 2017