Find Us On Social Media :

Di Mesin Yamaha Dilengkapi VVA Gimana Sih Cara Kerjanya?

By Motorplus,Rudy Hansend, Jumat, 19 April 2019 | 16:30 WIB
(motor plus)

MOTOR Plus-Online.com- Di grup Yamaha Lexi di Facebook masih banyak yang menanyakan di kecepatan berapa sistem VVA mulai bekerja.

Padahal, VVA bekerja bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berpatokan pada putaran mesin motor atau yang dikenal dengan rpm.

Contohnya selenoid actuator di Yamaha NMAX bekerja pada 6.000 rpm saat akselerasi dan 5.500 rpm saat deselerasi.

Selenoid actuator adalah komponen yang berfungsi untuk mendorong pin untuk berpindah ke profil kem lebih tinggi.

Baca Juga : Nah, Harga Matic Ini Lebih Murah dari Yamaha NMAX Berfitur Canggih Dijual di Indonesia

Baca Juga : Bikin Penasaran, Begini Tampang Matic 150 Cc Terbaru yang Lebih Murah dari NMAX, Rangkanya Aja Baja

Ingat, dalam sistem VVA, kem yang digunakan memiliki dua profil kem isap dan satu profil kem buang.

Satu profil kem isap untuk memfokuskan tenaga di putaran bawah dan satu profil kem lagi untuk membuat tenaga atas motor lebih jalan.

"Tujuannya untuk mendapatkan performa yang baik di semua putaran mesin.

Dengan satu profil kem, biasanya akan ada yang dikorbankan.

Baca Juga : Video Kecanggihan Motor Matic 150 Cc Terbaru yang Harganya Lebih Murah dari Yamaha NMAX

Kalau bawahnya enak atasnya kurang bertenaga, begitu juga sebaliknya.

Dengan VVA yang memiliki dua profil kem, atas-bawah selalu bertenaga," yakin M. Abidin, GM Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Sederhananya, saat motor berjalan di bawah putaran mesin 6.000 rpm maka akan bekerja pada profil kem isap satu yang ditujukan untuk putaran mesin rendah.

Nah, ketika mesin digeber melebihi 6.000 rpm maka secara otomatis selenoid akan diperintahkan ECU untuk mendorong rocker arm isap pindah ke profil kem lebih tinggi.

Baca Juga : Berburu Helm Branded Seken Setengah Harga, Gerainya Sederhana

Begitupun saat deselerasi, saat putaran mesin kurang dari 5.500 rpm otomatis dorongan selenoid actuator akan berhenti sehingga mesin bekerja di profil kem yang lebih rendah lagi.

Teknologi VVA inilah yang bikin tenaga mesin bisa terasa terus mengisi di setiap putaran mesin, dan bisa bikin konsumsi BBM lebih irit.

Jadi ingat, bekerjanya bukan berdasarkan kecepatan motor, tetapi berdasarkan putaran mesin.