Find Us On Social Media :

Nyedot Dana Hingga Rp 14 Triliun, Nih Alasan Sirkuit MotoGP Indonesia di Jalanan

By Reyhan Firdaus, Selasa, 23 April 2019 | 18:00 WIB
Ilustrasi sirkuit Mandalika (MCN)

MOTOR Plus-online.com - Salah satu berita balap paling heboh, adalah Indonesia bakal gelar MotoGP.

Indonesia berlomba dengan negara lain, untuk mengadakan MotoGP di tahun 2021, di Mandalika Lombok.

Kontrak penyelenggaraan balap bergengsi ini, sudah dipegang oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku promotor MotoGP Mandalika.

Namun, proyek pengerjaan infrastruktur sudah mulai dikebut.

Baca Juga : Bikin Mual, Pemotor Kesal Jalan di Palmerah Kebanyakan Polisi Tidur, Netizen Adu Argumen

Baca Juga : Empat Pemuda Kejang-kejang Bukan Karena Kopi Tapi Minum Excimer, Obat Apa Sih?

Dikutip Motorplus-online dari OtoRace.id, proses holomogasi membutuhkan waktu sekitar 4 bulan sampai selesai.

Untuk MotoGP Mandalika ini, investor sudah menyiapkan dana sekitar Rp 14 triliun, untuk pembangunan sirkuit dan fasilitasnya.

Dengan dana sebesar itu, tetap saja MotoGP Mandalika digelar dengan konsep street circuit, alias sirkuit jalanan.

"Menjadi pioneer di MotoGP itu kan keren, itu yang saya kejar," sebut Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC.

Baca Juga : Mantap Nih, Udah Lama Ngilang, Lambretta Resmi Kembali Ramaikan Pasar Indonesia

Menurut Abdulbar M Mansoer, jika memang konsepnya MotoGP Mandalika jadi sirkuit permanen, sebenarnya bisa saja.

Namun, karena lebih kejar konsep pariwisata, diputuskan untuk street circuit, selain memperhitungkan efisiensi.

"Karena sebagai pengelola kawasan, ada stadion yang sepanjang tahun tidak terpakai, untuk kami menjadi sayang. Karena ini indah sekali, dekat pantai," sebut Abdulbar M Mansoer.

Sehingga, jika nanti tak dipakai untuk balap, area sirkuit dipakai untuk kegiatan pariwisata lainnya.

Baca Juga : Ancaman Pasal Berlapis untuk Pembuat Polisi Tidur, Dendanya Mencapai Rp 24 Juta

Ilustrasi sirkuit Mandalika (dok. MotoGP)

"Kalau masalah cost, kalau dibilang kita enggak mampu bikin stadion, ya enggak juga," sebut Abdulbar M Mansoer.

Abdulbar juga menjelaskan, yang membangun sirkuit serta menyediakan dana, datang dari investor.

Baca Juga : Ribut Knalpot Brong, Video Polda Jateng Diprotes Karena Menyebut Knalpot Tidak Standar

"Yang bangun bukan kita loh, tapi Vinci (investor). Vinci menyediakan Rp 14 triliun loh," ungkap pria yang senang olahraga ini.

"Dia (Vinci) kalau kita arahkan untuk stadion (sirkuit permanen) juga kuat," tukas Abdulbar M Mansoer.

"Tapi berdasar pertimbangan kami berdua selaku pemilik tanah dan penyewa tanah atau investor, maka street circuit akan lebih indah dan efisien," tutup Abdulbar M Mansoer.