Find Us On Social Media :

Video Detik-detik Jembatan Penghubung Sulteng dan Sutra Hancur, Warga Malah Bersorak Kegirangan

By Ahmad Ridho, Rabu, 12 Juni 2019 | 08:18 WIB
Jembatan pengubung Sultra dan Sulteng hancur diterjang banjir. (IG @warung_jurnalis)

MOTOR Plus-online.com - Bencana alam memang enggak bisa diprediksi kapan datang dan lokasinya.

Beberapa hari kemarin, Sulawesi kembali berduka setelah banjir besar melanda kawasan Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Utara (Sultra).

Bukan cuma rumah warga yang terendam, akses jalan juga hancur diterjang banjir.

Salah satu akses jembatan penghubung Sultra dan Sulteng hancur pada Minggu (9/6/2019) kemarin.

Baca Juga: Keren Abis, Kawasaki J125 2019 Pesaing NMAX dan PCX Punya Warna Baru, Segini Harganya

Anehnya beberapa warga nampak bersorak kegirangan saat jembatan penghubung dua wilayah tersebut hancur.

Nampak di ujung jembatan beberapa pemotor hanya bisa menyaksikan detik-detik robohnya jembatan berukuran besar tersebut.

Dikutip dari akun Instagram @warung_jurnalis, Peristiwa amblasnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis sampai 10 meter hingga air masuk ke badan jembatan.

Baca Juga: Jalur Sukoharjo Mencekam, Yamaha V-Ixion Lawan Honda Vario Hancur, Korban Menggantung di Motor

Arus sungai yang menghubungkan sungai Lalindu dengan sungai Lalasolo itu pun semakin deras.

Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol.

“Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Minggu siang.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk membantu masyarakat di enam kecamatan tersebut.

Baca Juga: Geger Kehadiran Matic Pulsion 125 Sebagai Pesaing PCX dan NMAX, Ini Tanggapan Peugeot Indonesia

Sebab, arus air yang cukup deras membuat tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas Kendari, BPBD Provinsi tak dapat mengunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.

“Bangunan peyangga antara jalan dan jembatan rubuh tadi malam, jadi sangat membahayakan.

ntuk melintas, kami juga kesulitan karena ini berbicara jiwa. Keselamatan tim penanggulangan bencana dan masyarakat,” terangnya.

Data BPBD Konawe Utara, sebanyak 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 56 rumah hanyut terseret arus banjir.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis) on