Find Us On Social Media :

Honda Scoopy Lincah Jadi 125 cc Dipakai Guru Ngaji Naik Turun Kawasan Puncak Dikorek BRT

By Aong, Selasa, 20 Agustus 2019 | 13:06 WIB
Tes pakai Dinojet 250i (Aong)

Baca Juga: Dijual Berbagai Merek dan Tipe Mesin Motor Copotan Utuh Tinggal Pasang, Ini Daftar Harganya

Dari hasil perhitungan Udin, seher 53,4 mm dipadukan langkah atau stroke standar, kapasitas mesinnya jadi 123 cc.

ECU Juken Dualband (Aong)

Kalau digenapkan jadi kelas 125 cc.

Menurut Udin, menggunakan seher 53,4 mm sebenarnya untuk mengejar agar tidak perlu ganti boring.

Setelah kapasitas mesin jadi bengkak, suplai bahan bakar mengikuti.

Baca Juga: Cocok Buat Naik Kelas, Ini Simulasi Cicilan Terbaru Moge Yamaha TMAX DX, Ada Bonus Helm Arai!

Agar gas bakar lebih banyak masuk silinder menggunakan kem yang punya durasi lebih lama.

Pakai kem BRT tipe T1, klep buang membuka 47 derajat sebelum TMB dan menutup 14 derajat setelah TMA.

Lift klep buang ini 7,4 mm dan overlap 1,93 mm.

Sedangkan klep isap membuka 15 derajat sebelum TMA dan menutup 50 derajat setelah TMB.

Baca Juga: Jangan Takut Oli Encer Merusak Mesin, Ini Penjelasan Pihak Repsol

Lift klep in 7,58 mm dan overlap 2 mm.

Udin menunjukkan hasil tes pakai dinotes (Aong)

Selain itu, injektor jua harus ganti, pakai punya Honda Sonic 150 agar debitnya lebih banyak.

Diatur oleh ECU BRT Dualband yang bisa diseting pakai laptop, remote dan Android.

Hasilnya dari pengujian menggunakan dinotes Dynojet 250i powernya jadi 8,9 hp.

Power standarnya bermain di angka sekitar 6,5 hp.

Lincah melibas tikungan dan tanjakan.