Find Us On Social Media :

Salatiga Geger, Seorang Terduga Teroris Ditangkap Naik Motor Dengan Plat Nomor Ditutup Kain

By Indra Fikri, Sabtu, 28 September 2019 | 16:45 WIB
Ilustrasi terorisme (Flickr)

MOTOR Plus-online.com - Seorang terduga teroris ditangkap di Salatiga, sudah menginap selama dua hari di rumah saudaranya yang ada di Perum Argo Tunggal Ledok.

Selama ini, terduga teroris berinisial W itu diketahui tinggal di Cirebon.

Menurut keterangan pemilik rumah, Hajid Setyawan, W adalah keponakan dari istrinya.

"Dia dulu juga tinggal di Salatiga, tapi setelah cerai pergi kerja ke Cirebon dan mendapat istri di sana," ujar Hajid, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: Geng Motor yang Ditakuti di Selandia Baru Ragu Perlakuan Hukum untuk Teroris Penembak di Mesjid

Baca Juga: Breaking News! Ketua Club Motor Mongrel Mob Sony Fatu Siap Kawal Sholat Jumat, Teroris Dijamin Mundur

Setelah pindah ke Cirebon, keluarga mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan W.

Namun, dua hari lalu W datang menggunakan sepeda motor.

Sebagai saudara yang lama tak bertemu, dia pun mempersilakan Wawan untuk menginap.

"Saya saat itu curiga, karena perjalanan jauh tapi plat nomor ditutup. Sampai di rumah juga ditutup pakai kain pel yang ada di rumah saya," ujar dia.

Baca Juga: Gawat! Mongrel Mob Siap Mengadili Teroris di Penjara yang Menembak Di Mesjid Selandia Baru

Tas yang dibawa terduga teroris yang ditembak pun digeledah tim Densus 88.

Menurut Ketua RT 007 RW 004 Perum Argo Tunggal, Ledok, Argomulyo, Salatiga, Efri Yulistio, W datang ke rumah saudaranya Hajid Setyawan, hanya membawa tas kecil.

"Dia datang dua hari lalu, hanya membawa motor dan tas kecil. Pak Hajid sempat curiga karena plat motornya itu ditutup kain pel. Malah sesampai di Salatiga, plat nomor dilepas, ya dikira itu motor hasil curanmor," terang Efri, Jumat (27/9/2019).

Setelah penggerebekan dan ditembak, aparat mencari tas yang dibawa Wawan tersebut.

Baca Juga: Bom Meledak Gegerkan Pemotor dan Warga Sibolga, Guncangan Hebat Usai Densus 88 Tangkap Terduga Teroris

"Kami juga takut, karena bisa jadi ada bahan-bahan yang membahayakan, atau bom. Kasihan warga yang tidak tahu apa-apa," kata Efri.

Atas kejadian ini, Efri mengaku kecolongan karena tidak memantau warga yang menginap di lingkungannya.

"Kecolongan bukan karena atas yang terjadi ya, tapi karena ternyata yang datang saudara. Kalau saudara ya kita tidak punya pikiran aneh-aneh, tahunya baik. Ternyata malah terlibat terorisme," papar dia.

Efri mengaku, menjadi saksi penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88.

Baca Juga: Terbongkar, Pemotor yang Menyerang Polisi di Lamongan Diduga Terlibat Kelompok Teroris

"Sudah semua dibawa Densus, yang dibutuhkan Densus dibawa semua. Keluarga juga kooperatif," ungkap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 melakukan penggerebekan pada Jumat (27/7/2019) sekira pukul 18.00 di Perum Argo Tunggal Ledok Argomulyo, Salatiga.

Pelaku yang bernama Wawan Wicaksono ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terduga Teroris ke Salatiga Naik Motor dengan Pelat Nomor Ditutup Kain