Find Us On Social Media :

Bikin Dealer Motor Seken Galau, Konsumen Zaman Now Lebih  Pilih Beli Online Daripada Ke Showroom

By Firman Hadi, Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:10 WIB
Ilustrasi dealer motor bekas yang tergerus jaman, karena kehadiran toko online yang semakin berkembang. (GridOto.com)

MOTOR Plus-Online.com - Kehadiran toko online salah satunya adalah untuk mempermudah transaksi jual beli, namun bagi dealer motor seken justru malah jadi bumerang.

Kehadiran toko online membuat konsumen yang masuk golongan anak muda jarang datang untuk membeli langsung.

Konsumen yang datang langsung ke dealer motkas justru dari kalangan  orang tua atau orang yang jarang menyentuh toko online.

Seperti yang dirasakan oleh pemilik showroom motor bekas (motkas) Ahmad  Ashari dari Berkat Motor di Depok, Jawa Barat.

Baca Juga: Curhat Pedagang Motor Bekas, Enggak Mau Lagi Nampung Motor Bebek dari Konsumen

Baca Juga: Budget Rp 5 Jutaan Dapat Motor Bekas Honda Yamaha dan Suzuki

Pemilik showroom motkas itu mengatakan, konsumen yang datang langsung rata-rata berusia 30 tahun ke atas.

"Showroom ini kan bisnis model lama, yang kalo dulu pemasarannya dari mulut ke mulut konsumen aja," ujar Pria yang akrab disapa Ari, Senin (21/10/2019).

"Jadi ya kebanyakan yang datang para orang tua, kalau anak muda atau milenial jarang," sambungnya.

Ari juga mengungkapkan, anak muda atau kaum milenial saat ini dalam mencari kendaraan selalu mengandalkan marketplace via internet. 

 Baca Juga: Horor, Ratusan Motor Bekas Kecelakaan Menumpuk di Cikamuning, Ada yang Sudah Teronggok 14 Tahun

"Sebagai anak muda saya juga kalau beli barang biasanya via online shop. Nah, milenial juga seperti itu kalo cari motor, mereka tinggal buka internet, tinggal search dan motor yang mereka mau ada di situ tinggal pilih," terang Ari.

Ari mengaku, saat ini terjadi penurunan konsumen yang datang ke showroom motor bekasnya.

"Hal ini saya rasakan dengan turunnya pengunjung yang datang ke showroom, jadi solusinya saya buka juga showroom digital di Olx, sosial media seperti Facebook atau Instagram, dan efeknya banyak juga peminatnya," tambahnya.

Melihat fenomena ini, jika pengunjung terus menurun bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan showroom akan banyak yang tutup.

Hanya akan tersedia di internet atau marketplace berbasis online.