Find Us On Social Media :

Operasi Zebra Semeru 2019 Menyedihkan, Pelajar Paling Banyak Melakukan Pelanggaran, Ini Rencana Yang Akan Dilakukan

By Indra GT, Sabtu, 9 November 2019 | 21:50 WIB
Ilustrasi Operasi Zebra Semeru 2019 (Surya.co.id)

MOTOR Plus-online.com - Pelajar merupakan pelanggar terbanyak selama operasi Zebra  Semeru 2019.

Operasi Zebra Semeru 2019 berlangsung selama 14 hari dan berakhir tepat, Selasa (5/11/2019) dan pelanggar paling banyak adalah pelajar.

Satlantas Polrestabes Surabaya mengeluarkan 29.104 tilang dan 104 imbauan kepada para pelanggar lalu lintas di jalan selama Operasi Zebra Semeru 2019.

Uniknya diantara 29.104 tilang, pelajar menjadi yang paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas.

Baca Juga: Pemiliknya Gak Tahu Kemana, 3 Tahun Motor Sitaan Operasi Zebra Masih Teronggok di Kantor Polisi

Baca Juga: Operasi Zebra Jaya 2019 Selesai Digelar, Ratusan Ribu Kendaraan Ditilang, Jumlahnya Lebih Banyak Dibanding Tahun Lalu

Jumlah pelajar yang kena tilang mencapai 9.603 pelanggar, disusul karyawan swasta yang mencapai 8.225 pelanggar sisanya terbagi dalam kategori profesi lain seperti PNS, sopir dan yang tidak bekerja.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Candra, menyebut jika jumlah pelanggar lalu lintas di jalanan Surabaya masih di dominasi oleh pelajar dari tahun ke tahun.

"Kami tak bosan mengimbau kepada para orang tua agar tidak memfasilitasi para pelajar yang belum memiliki SIM untuk berkendara di jalanan. Itu sangat berbahaya,"kata Teddy, Sabtu (9/11/2019).

Dari rentang usia pelanggar jumlah usia 0 - 20 tahun mencatatkan angka pelanggaran sebesar 9.033.

Baca Juga: Jeruk Makan Jeruk, Puluhan Polisi Termasuk Wakapolres Terjaring Razia Operasi Zebra 2019, Ini Kesalahannya

Kebanyakan, pelanggar anak-anak ini dikarenakan tak memiliki SIM atau tidak melengkapi standar kendaraan saat berlalu lintas.

"Pertama jelas karena tidak punya SIM karena belum cukup umur. Ada juga yang berkendara itu tidak dilengkapi helm, kemudian motor tidak standar dan bebrapa melawan arus juga. Ini bahaya kalau tidak ada kesadaran bersama terutama dari lingkungan rumah dan sekolah," tambahnya.

Ke depan, Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan upaya sosialisasi ke sekolah-sekolah di tingkat SMP maupun SMA untuk memberikan edukasi kepada pelajar dan guru agar lebih bijak dalam memberikan aturan bagi para pelajar yang belum memiliki SIM untuk tidak membawa kendaraan bermotor.

"Ini merupakan tanggung jawab bersama, mereka adalah anak-anak kita dan polisi hanya bisa lakukan penindakan sebagai upaya untuk mengingatkan. Kalau terus berulang berarti ada yang harus bersama-sama memperhatikan anak-anak ini. Baik itu orang tua ataupun sekolah," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelajar Jadi Pelanggar Terbanyak di Operasi Zebra Semeru 2019, Ini Rencana Polrestabes Surabaya,