Find Us On Social Media :

Dua Kepala Desa Garut Bilang Bensin di Pertamini Enggak Menguntungkan Warga

By Niko Fiandri, Senin, 2 Maret 2020 | 14:58 WIB
(kiri) Direktur Retail Pertamina, Mas'ud Khalid, Tata Raharja (tengah),Kepala Desa Purbayani, dan (kanan) Dadang Hermawan, Kepala Desa Samudera Jaya, SPBU mini Pertashop pilihan hemat dibanding pertamini (Niko/MOTOR Plus-Online.com)

MOTOR Plus-Online.com - Warga Kecamatan Caringin, Garut, Jawa Barat, terpaksa beli bensin di pertamini meski harganya mahal.

Harga bensin di pertamini untuk Kecamatan Caringin bisa lebih mahal minimal Rp 1.500.

Pertamini diandalkan di Kecamatan Caringin karena jarak terdekat ke SPBU minimal 30 km.

Daripada jalan 30 km untuk bensin, mendingan isi bensin di pertamini.

"Padahal, harganya lebih mahal dari harga resmi, terus literannya pun enggak jelas. Beli 1 liter, belum tentu isinya 1 liter. Ini merugikan warga," kata Tata Juhara, Kepada Desa Purbayani, Kec. Caringin kepada MOTOR Plus-Online.com.

Baca Juga: Bisa Raup Keuntungan Sampai Puluhan Juta Per Bulan, Segini Modal yang Diperlukan Untuk Buka Gerai Bensin Eceran Pertashop

Baca Juga: Pedagang Ketar-ketir, Pertamini Terancam Digusur Pertamina, Hal Ini Jadi Penyebabnya

"Ada puluhan pertamini di Kecamatan Caringin," timpal Dadang Hermawan, Kepala Desa Samudera Jaya, Kec. Caringin, Kab. Garut, Jawa Barat.

Makanya, Pertamina dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama menyebarkan pembangunan SPBU mini Pertashop.

SPBU mini Pertashop akan dibangun dengan menggunakan Dana Desa yang dianggarkan Kemendagri.

"Pertashop untuk kawasan yang jangkauan warga desa ke SPBU-nya sampai puluhan km. Target tahun ini 3.827," kata Ma'sud Khamid, Direktur Pemasaran Retail Bahan Bakar Pertamina, kepada MOTOR Plus-Online.com.