Find Us On Social Media :

Kondisi Mulus Belum Tentu Aman Dipakai, Ini Tandanya Bikers Harus Beli Helm Baru

By Ahmad Ridho,Muhammad Rizqi Pradana, Kamis, 23 April 2020 | 10:06 WIB
Agus Hermawan, owner Juragan Helm. (Ahmad Ridho/MOTOR Plus)

Baca Juga: Sekarang Bisa Tidur Pulas, Terjawab Sudah Alasan Helm Motocross dan Supermoto Dibikin Monyong

“Tapi kalau batok helm bisa terlihat seperti semula lagi, lapisan EPS yang ada di dalam helm akan tetap penyok,” ujar pria yang akrab disapa Bro Agus ini.

Lapisan EPS hanya didesain untuk menyerap satu benturan saja, oleh karena itu, sobat harus langsung mengganti helm yang pernah dipakai crash.

Jenis helm kedua yang sudah harus diganti adalah helm yang sudah dipakai selama bertahun-tahun.

Walaupun tidak pernah terjadi benturan keras atau crash, material yang ada di dalam helm akan melemah secara bertahap seiring penggunaan.

Baca Juga: Bikin Bikers Galau, Helm Canggih Ini Bisa Prediksi Kecelakaan dan Aman dari Kejaran Jambret, Segini Harganya

“Paparan sinar matahari akan merusak material helm secara perlahan, keringat juga dapat merusak bagian dalam helm seperti busa liner dan lapisan EPS itu sendiri,” jelasnya.

Hanya saja, tidak ada badan atau regulasi yang menetapkan jangka waktu pasti kapan helm harus diganti baru.

“Tidak ada ketentuan harus ganti tiap berapa tahun, jadi hanya pengguna saja yang bisa menilai sendiri,” tukas Agus.

“Karena pemakaian masing-masing orang juga berbeda-beda,” tandasnya.