Find Us On Social Media :

Usia Pakai Helm di Indonesia Lebih Pendek Dibanding Negara Lain, Ini Penjelasannya

By Reyhan Firdaus, Jumat, 8 Mei 2020 | 19:20 WIB
Karel Abraham dan Jules Danilo uji helm NHK di Citeureup, Bogor, Jawa Barat (20/2). ()

Mengapa pancaran sinar UV dari matahari bisa mempersingkat usia helm?

Rupanya paparan sinar UV membuat lapisan styrofoam atau EPS helm menciut.

Akibatnya  EPS tidak mampu lagi menyerap benturan saat crash dengan baik.

“Sehingga lapisan styrofoam tadi pasti akan terasa goyang saat kita memakai helm yang umurnya sudah lama,” kata pria ramah ini.

Baca Juga: Biarpun Pensiun Dari MotoGP, Helm NHK Karel Abraham Masih Dijual, Harga Mulai Rp 450 Ribu

Dua pembalap tim Estrella Galicia 0,0 menggunakan helm NHK GP R-Tech (instagram.com/nhkhelmet)

Selain sinar UV, kondisi cuaca dan kebiasaan jelek dalam menyimpan helm juga membuat usia helm makin singkat.

“Kalau sering dijemur dibawah matahari, digantung di spion, atau dibawa riding cuaca panas lalu hujan lalu panas lagi pasti umurnya makin pendek,” tukasnya.

Terakhir, Jo menegaskan kalau helm baru di toko tidak lantas usianya masih panjang.

Karena helm punya masa simpan atau ‘shelf life’ setelah meninggalkan pabrik.

Baca Juga: Waduh, Banyak Helm Merek Lokal Menghilang di Pasaran, Ini Penyebabnya