Find Us On Social Media :

Gawat! Kasus Infeksi Covid-19 Tembus 100.000, WFH Bakal Diberlakukan Lagi?

By Erwan Hartawan, Selasa, 28 Juli 2020 | 12:05 WIB
Ilustrasi virus corona. (Kompas.com)

MOTOR Plus-Online.com - Sejak diberlakukan masa PSBB Transisi, angka kasus infeksi covid-19 kian melambung.

Pada Senin (27/7/2020), angka kasus infeksi di Indonesia tembuhs 100.300 kasus.

Angka ini merupakan tertinggi di Asia Timut dan Asia Tenggara.

Jumlah itu diperoleh setelah adanya tambahan 1.525 kasus baru.

Baca Juga: Masuk Fase New Normal, Bikers Masih Perlukah Konsumsi Vitamin?

Baca Juga: Bikers Wajib Waspada Nih! Awas Ini 3 Tips Hoaks Pencegahan Virus Corona

Selain kasus infeksi mencapai 100.303, Indonesia juga memiliki angka kematian Covid-19 sebanyak 4.838 kasus.

Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan kasus tertinggi, disusul DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur yang sebelumnya mengalami penurunan kasus, kini kembali meninggi karena munculnya klaster-klaster baru.

Dalam beberapa hari terakhir, klaster perkantoran menyumbang angka kasus infeksi tertinggi di Indonesia.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengingatkan, pemerintah perlu mengkaji ulang pembukaan kantor di sektor non-esensial.

Baca Juga: Biker Wajib Tau! Menyebar Lewat Udara, Begini Cara Terbaik Lindungi Diri dari Covid-19

Menurutnya, kantor di sektor non-esensial sebaiknya ditutup dan menerapkan kembali work from home (WFH) sampai akhir tahun, termasuk sektor pendidikan.

"Kantor dan sekolah harus ditutup sampai akhir tahun," kata Dicky dilansir dari Kompas.com

Tak ada pilihan lain buat Indonesia, kecuali mau membuat risiko terjadinya lonjakan besar kasus infeksi dan kematian," sambungnya.

Dicky juga memberikan catatan, penutupan kantor non-esensial dan sekolah harus dilakukan secara serentak dengan kedisiplinan penuh dari masyarakat.

Sebab, Indonesia tak mungkin menerapkan kembali penguncian atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak besar pada ekonomi negara.

Baca Juga: Bikers Simak Nih, Naik Kereta Api Gak Pakai SIKM Lagi, Calon Penumpang Wajib Mengisi CLM

Karena itu, hal yang paling penting saat ini menurut Dicky adalah mencegah kasus-kasus klaster seperti perkantoran dengan penerapan WFH.

"Prioritas selama masa rawan pandemi ini harus WFH dulu," tegasnya.

Menurut dia, penularan Covid-19 melalui mikrodroplet membuat potensi infeksi di indoor dua puluh kali lebih besar dibandingkan dari outdoor.

"Penularan di kantor yang indoor ini dua puluh kali lebih besar daripada outdoor," terangnya.

"Kondisi inilah yang membuat orang-orang di dalam gedung sangat rawan," papar dia.

Baca Juga: Bikers Perlu Tahu, Menkes Ganti Istilah ODP, PDP dan OTG Covid-19, Jadi Apa Nih?

"Di Australia, 80 persen kasusnya berasal dari klaster perkantoran. Ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita di Indonesia," tambah dia.

Dicky juga menyoroti banyaknya institusi yang mengadakan kegiatan bersepeda secara bergelombol tanpa menggunakan masker.

Selain itu, pimpinan perusahaan yang mengabaikan protokol kesehatan karena meyakini bahwa virus corona bukan ancaman serius, juga patut diwaspadai.

Padahal Dicky menandaskan, pandemi Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang dan masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

"Masalah ini masih menajadi PR bersama kita karena banyak sekali orang-orang terutama yang punya wewenang ini stafnya harus masuk karena disuruh pimpinannya," jelas dia.