Find Us On Social Media :

Jangan Coba-coba Datang ke Solo Pakai Baju Hitam dan Bermotor, 790 Personel Gabungan TNI Polri Brimob dan Kopassus Siap Menangkap

By Aong, Kamis, 24 September 2020 | 13:05 WIB
Personel gabungan Polresta Solo, Kodim 0735/Surakarta, Brimon Yon C/Surakarta, Dit Shabara Polda Jateng dibackup Polres Sekitar Solo Raya melakukan penyekatan di titik masuk Kota Solo, Selasa (25/8/2020). (Instagram @polrestasurakarta)

Baca Juga: Segini Biaya yang Diminta Jasa Mudik Naik Motor di Media Sosial, Gimana Kalau Disuruh Putar Balik Oleh Polisi?

Sebelumnya pesan ajakan konvoi besar-besaran menghitamkan Solo itu beredar luas pada Selasa pagi.

Aksi itu diduga untuk menanyakan perkembangan penyelidikan polisi terkait kasus penyerangan sejumlah anggota PSHT sepekan lalu di Solo dan Sukoharjo.

Puncaknya, Selasa malam (19/9/2020), Plaza Manahan Kota Solo mencekam.

Polisi mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa, yang diduga merupakan anggota perguruan silat PSHT yang berkumpul di tempat tersebut.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Penyanyi Campur Sari Ini Pernah Bikin Video Klip Naik Motor Jadul

Wakapolresta Solo AKBP Deny Heriyanto memastikan, mereka mengeluarkan tembakan peringatan dengan peluru hampa.

"Itu peluru hampa sebagai peringatan, tidak ada perlawanan mereka bubar," jelasnya.

"Kita hanya meminta mereka untuk bubar, sebelumnya sudah berkonvoi," papar dia, Selasa (15/9/2020).

Polisi sudah mengingatkan untuk tidak berkerumun dan membubarkan diri.

Baca Juga: Segini Biaya yang Diminta Jasa Mudik Naik Motor di Media Sosial, Gimana Kalau Disuruh Putar Balik Oleh Polisi?

"Kami mengkhawatirkan ada gesekan dengan kelompok lain," jelasnya.

Deny membenarkan, bila sebagian massa yang datang merupakan pesilat dari perguruan silat PSHT.

"Tindakan dari kita membubarkan, sehingga kita arahkan ke luar kota Solo, agar kumpulan massa dari PSHT bisa kembali ke rumah masing-masing," tambah AKBP Deny Heriyanto.

Mereka datang dari berbagai daerah dan diminta untuk ke luar dari Solo.