Find Us On Social Media :

3 Risiko Buat Driver Kalau Sampai Gojek Dan Grab Jadi Merger

By Galih Setiadi, Selasa, 8 Desember 2020 | 14:25 WIB
Ilustrasi Gojek dan Grab. Ini bahaya kalau keduanya tetap lanjut merger. (Kompasiana.com)

Ada beberapa poin penolakan seputar rencana merger Gojek dengan Grab.

1. Cepat atau lambat aksi merger korporasi akan mengambil langkah efisiensi, maka besar ancaman pemutusan kemitraan secara sepihak.

2. Kinerja korporasi aplikator yang masih jauh dari ideal dan berimbang dalam hal transparansi mitra, jaminan sosial dan kesejahteraan mitra.

3. Menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat, terjadi monopoli di bidang usaha Ride Hailing di Indonesia.

Alasan penolakan Gojek dan Grab merger. (Dok. GARDA)

Baca Juga: Begini Nasib Driver Ojol Setelah Gojek PHK Ratusan Karyawannya

GARDA kawatir apabila terlaksana mega merger maka bukan tidak mungkin akan dilakukan efisiensi kemitraan. 

Dengan kata lain akan banyak terjadi gelombang Putus Mitra dari aksi korporasi ini cepat atau lambat.

Hal inilah yang sangat dikawatirkan oleh para mitra pengemudi ojol, hal ini yang akan disampaikan kepada pihak Pemerintah nantinya.