Find Us On Social Media :

Kustomfest 2020 Sukses Pakai Konsep Baru, Bukan Sekadar Pameran Motor

By Reyhan Firdaus, Senin, 28 Desember 2020 | 18:20 WIB
Motor dipajang di Kustomfest 2020 mirp karya seni (Istimewa)

MOTOR Plus-online.com - Kustomfest 2020 sukses pakai konsep baru, bukan sekadar pameran motor.

Buat penggemar motor kustom culture, Kustomfest jadi event yang selalu ditunggu.

Disebut sebagai Lebaran-nya anak kustom, Kustomfest sempat diisukan gagal diselenggarakan tahun ini.

Namun dengan keterbatasan akibat pandemi virus Covid-19, Kustomfest 2020 berhasil diselenggarakan dengan konsep menarik.

Baca Juga: Kustomfest 2020 Resmi Digelar di Jogja, Format Baru Tetap Bergengsi

Baca Juga: Kustomfest 2020 Pakai Format Acara Baru, Malah Makin Ekslusif?

Motor dipajang di Kustomfest 2020 disusun seperti karya seni 3 dimensi (Istimewa)

Berlokasi di Joga National Museum, Kustomfest 2020 kali ini pakai tagline #UNRESTRICTED.

Dengan arti tanpa batas, Kustomfest 2020 yang diselenggarakan dari 15 sampai 31 Desember 2020 ini jadi sorotan.

Pertama, konsep pameran motor modifikasi dirubah menjadi galeri ala museum karya seni murni.

Makanya kalau brother simak, motor, mobil sampai diorama dipajang ala karya 3 dimensi seperti patung yang bisa dilihat secara 360 derajat.

Baca Juga: Modifikasi Royal Enfield 650 Twin, Sangar Khas Motor Custom Scrambler

Konsep ini disusun oleh Heri Pemad selaku Direktur Artistik Kustomfest 2020.

“Kustomfest tahun ini apresiasinya ditingkatkan tidak sekadar kreasi otomotif, namun juga menjadi sebuah karya seni, yang bisa jadi collectible item," buka Heri.

Heri Pemad sendiri dikenal akan Direktur Artjog, yang kondang sebagai acara pameran seni bergengsi.

Makanya motor disusun lebih "bebas", membuat pengunjung makin bebas menghayati dan mengabadikan dari berbagai sisi.

Baca Juga: Modifikasi Motor Regal Raptor Daytona 350, Pilih Konsep Ala Bobber

Diharapkan pengunjung bisa lebih menikmati motor secara utuh (Istimewa)

“Melalui penataan yang sesuai runutnya dan selayaknya benda seni, detil-detil motor bisa ditangkap dengan bagus, baik secara visual langsung ataupun direkam melalui media kamera/foto,” paparnya.

Makin lengkap, disertakan narasi  berisi nama, konsep dan sejarah pembuatan serta video yang ditayangkan.

Ini agar menjadi bukti bahwa kreasi tersebut bukan sekadar karya seni pajangan, namun bisa dikendarai selayaknya motor pada umumnya.

“Tujuannya agar orang bisa mengoleksi sebagai sosok sebuah motor atau berupai barang seni,” tutup Heri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KUSTOMFEST (@kustomfest)