Find Us On Social Media :

Ingat Tragedi Road Race di Solo Tahun 1999? Panitia Jadi Korban

By Indra Fikri, Sabtu, 30 Januari 2021 | 16:00 WIB
Masih ingat tragedi road race di Solo, Jawa Tengah karena membludaknya para penonton pada tahun 1999? Kaki panitia sampai putus. (Dok. M+)

Korban Turhono langsung diseret ke trotoar.

Sementara, Suroto yang baru dua putaran di posisi terdepan.

Suroto jatuh tengkurap dan terseret bermeter-meter bersama motornya.

Balap dihentikan, meski cuma sejenak dan dilanjutkan kembali setelah korban dilarikan ke rumah sakit.

"Spontanitas penonton tak bisa dibendung lagi," pasrah Alain Sarjono, BA, ketua panitia yang saat itu urung membubarkan acara lantaran tuntutan penonton.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Ketua IMI Pusat Yang Baru, Inilah Harapan Tim-tim Balap Motor Indonesia

Turhono pasrah kehilangan kaki (Dok. M+)

 

Padahal, selama 17 race sebelumnya, panitia sudah wanti-wanti agar penonton tidak berkerumun di sisi lintasan.

Makin semrawut, lantaran 100 petugas keamanan gabungan Brimob, Korem, Kodim dan polres Sukoharjo tak semuanya nongol.

"Seharusnya keamanan kumpul jam 06:30," protes Dicky Setiawan, wakil ketua panitia yang ikutan turun balap.

Toh, gelora dan animo penonton yang tinggi tak bisa diajak kompromi lagi.

Baca Juga: Siap-siap, Balap Motor Bertajuk H. Putra Indonesia Cup Prix (ICP) 2020 Segera Mulai, Ini Jadwal Putaran Pertama