Find Us On Social Media :

Tampilan Baru Intisari, #KitaDigdaya Kilas Balik Sosok Perempuan Inspiratif

By Erwan Hartawan, Kamis, 8 April 2021 | 20:15 WIB
Majalah Intisari Edisi April 2021 (Dok Intisari)

MOTOR Plus-Online - Jangan sekali-sekali Meninggalkan Sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan terkenal Ir. Soekarno.

Sejarah dianggap bisa menjadi pembelajaran generasi selanjutnya.

Kalimat soal sejarah pun juga terlontar dari Pramoedya Ananta Toer.

"Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri, tanah airnya sendiri, gampang jadi orang asing di antara bangsa sendiri," tulis Pramoedya dalam novelnya Anak Semua Bangsa.

Baca Juga: Serbu Beli Majalah dan Tabloid di Grid Store, Dapat Diskon Hingga 50 Persen

Baca Juga: 44 Tahun Menemani Album Donal Bebek Akhirnya Undur Diri, Jadi Kenangan Bikers Waktu Kecil

Bicara salah satu sejarah yakni Kehadiran Intisari pun menjadi bagian untaian sejarah media di Indonesia.

Majalah ini lahir ketika rezim pengekangan informasi pada 1960-an.

Monumen bersejarah yang terkait dengan lahirnya majalah ini adalah Candi Prambanan.

Dalam sebuah pertunjukan sendratari dalam bias sinar rembulan di pelataran candi itu, Jakob Oetama dan Petrus Kanisius Ojong membicarakan sebuah media baru di tengah kekangan informasi oleh negara.

Baca Juga: Wow Keren, Majalah JIP Ulas Liputan Khusus Modifikasi dan Off-roader Malaysia

Misi mereka sama, akses informasi yang mencerahkan warga.

Akhirnya, mereka pun sepakat untuk menerbitkan media bergaya cerita manusia—bukan renungan atau opini belaka.

Bukan kebetulan apabila keduanya memiliki kesamaan: Jakob dan Ojong memiliki latar guru.

Keduanya juga memiliki minat pada sejarah.

Baca Juga: DeketBanget Setelah 22 Tahun, Ini Awalnya MOTOR Plus dari Sisipan Bro

Keduanya juga jurnalis yang mumpuni.

Jakob adalah jurnalis dan memimpin majalah Penabur, sementara Ojong pernah menjadi jurnalis di Keng Po dan memimpin majalah
Starweekly.

Boleh dikata, INTISARI juga merupakan titisan dan kelanjutan sejarah pers Tionghoa.

Pada edisi April 2021, majalah mungil ini menampilkan sosok-sosok perempuan inspiratif dari zaman yang berbeda.

Baca Juga: Cerita Puspa Kediri Custom, Pernah Garap Modifikasi Kawasaki W175 Bergaya Chopper Untuk MOTOR Plus

Kita boleh menyebut mereka sebagai para perempuan digdaya.

Mereka tidak sekadar memintas zaman dengan pemikirannya, tetapi juga turut memengaruhi pemikiran orang-orang sezaman—bahkan
untuk konteks sekarang.

Pada masa silam kata “digdaya” kerap dikaitkan dengan “sakti”, “ampuh”, atau “tak terkalahkan”.

Namun, seiring perkembangan zaman, kini kita bisa menyematkannya kepada seorang yang berilmu.

Baca Juga: DeketBanget, Modifikasi Harley-Davidson Fat Boy, MOTOR Plus Edisi Pertama 1999

Tanpa ilmu dan pengetahuan, kita tidak pernah sampai pada dunia yang sekarang.

Sejumput cerita sampul tentang Soerastri Karma Trimurti.

Dia dikenal sebagai jurnalis dan tokoh yang mengawali kiprahnya dalam pergerakan pemuda pada 1930-an.

Sosok inspiratif berikutnya adalah Roehana Koeddoes, yang ditahbiskan sebagai jurnalis perempuan pertama Indonesia.

Baca Juga: DeketBanget, Persaingan Yamaha Force-1 dan F1ZR di MOTOR Plus Edisi Pertama Tahun 1999

Kemudian, Inggit Garnasih sebagai perempuan yang menginspirasi dan mandukung gagasan Bung Karno.

Kita mencoba menengok sebelum era Kartini, tatkala perempuan-perempuan Nusantara sudah memiliki peran strategis dalam sistem sosial dan politik.

Kerajaan Majapahit di Jawa Timur pernah dua kali dipimpin oleh perempuan, yakni Bhre Kahuripan pada abad ke-14, dan Prabhustri pada abad ke-15.

Kita tidak mengingkari bahwa Nusantara bertabur perempuan digdaya.

Baca Juga: DeketBanget, Riding Hari Jadi MOTOR Plus ke-22 Finish di Ohlins, Ini Alasannya

Di Aceh, Keumalahayati menjadi laksamana perempuan pertama di dunia modern.

Armadanya didukung lebih dari 2.000 janda pada abad ke- 16.

Bahkan, bumi dan kesuburan kerap disimbolkan sebagai sosok dewi-dewi atau ibu.

Pada edisi April, majalah mungil ini memasuki sejarah baru.

Baca Juga: DeketBanget, MOTOR Plus Ulang Tahun ke-22, Seru-seruan Sambil Riding!

Intisari akan berubah dalam perwajahan dan pokok ulasan.

Seperti semangat para pendahulu, kami akan lebih memantapkan dalam pembahasan utama dalam biografi, histori, dan tradisi.

Biografi, tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran atau karyan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.

Histori, kisah bergenre sejarah populer tentang peristiwa atau kejadian masa silam, namun selalu dikaitkan dengan situasi kininya.

Baca Juga: Deketbanget, 5 Tips Pertolongan Pertama Saat Kecelakaan ala MOTOR Plus Edisi Pertama 1999

Tradisi, penjelajahan seni dan budaya yang menjadi bagian keseharian masyarakat, termasuk upaya pelestariannya.

Semuanya berkait dengan keteladanan manusia dalam melewati setiap tantangan zaman.

Namun, ada yang tidak berubah dalam gaya pembahasan kami yang senantiasa cerdas dan menginspirasi.

Chairil Anwar pernah berseru, “Ada yang berubah, ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan.”

Baca Juga: DeketBanget, Heboh Hendriansyah Juara Nasional, 22 Tahun MOTOR Plus Edisi Pertama 1999

Mari ikuti jargon #KitaDigdaya untuk Indonesia berdaya!

Info lebih lengkap: Ferinnadya Annisa Putri

Marketing Communication

Male & Sport Media of Grid Network

Telepon: +62 878-7655-5330

E-mail: ferinnadya.annisa@gmail.com

Website: gridnetwork.id | intisari-online.com