Find Us On Social Media :

Bukan Cuma Mahal, Isi Bensin Ketinggian Oktan Justru Bikin Mesin Rusak

By Indra Fikri, Rabu, 22 September 2021 | 20:35 WIB
Ilustrasi isi bensin motor di SPBU Pertamina. Bukan cuma mahal saja, mengisi bensin dengan oktan yang terlalu tinggi malah justru akan membuat mesin cepat rusak. (GridOto.com)

MOTOR Plus-online.com - Bukan cuma mahal saja, mengisi bensin dengan oktan yang terlalu tinggi malah justru akan membuat mesin cepat rusak.

Penggunaan oktan BBM telah diatur oleh masing-masing pabrikan.

Namun, masih banyak pemilik motor yang mengisi BBM tidak sesuai dengan anjuran pabrikan.

Terlebih, banyak yang menggunakan BBM dengan oktan yang terlalu tinggi.

Misalnya, motor yang dianjurkan menggunakan BBM RON 90 atau 92, tetapi diisi dengan BBM RON 95 bahkan 98.

Hal ini bertujuan guna mendapatkan performa lebih baik.

Alih-alih mendapatkan performa lebih baik, dalam jangka panjang ternyata hal ini bisa berakibat pada penurunan performa motor.

Seperti konsumsi BBM yang menjadi lebih boros, dan emisi gas buang kendaraan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Segini Harga Bensin Pertamina dan Shell Setelah Harga Minyak Mentah Dunia Jadi Sorotan

Baca Juga: Jelang MOTOR Plus Award 2021, Segini Pengeluaran Bensin Per Hari Matic 150-160 cc Best Total Cost Of Ownership

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno menjelaskan alasannya.

“Jika penggunaan nilai oktan terlalu tinggi dari rekomendasi pabrikan, yang terjadi adalah bahan bakarnya susah terbakar atau tidak dapat terbakar dengan sempurna,” sebut Endro.

“Dengan begitu, akan menimbulkan kerak-kerak karbon di dalam ruang bakar," lanjutnya.

"Sehingga menghasilkan performa mesin yang kurang maksimal, serta emisi yang dihasilkan menjadi tinggi,” sambung Endro.

Dalam hal ini, penggunaan bahan bakar memang harus optimal sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Jika tidak, motor yang harusnya bisa bertahan 5-10 tahun kedepan, akan lebih cepat umurnya.

Baca Juga: Harga Bensin Ini Naik Rp 2.450 Akhir September di SPBU, Pihak Pertamina Kasih Alasan yang Sebenarnya Terjadi