Find Us On Social Media :

Atasi Bunga Pinjol Tinggi Jokowi Kasih Pinjaman Online Rp 100 Juta Bunga Rendah Ambil di BRI, BNI dan Mandiri

By Aong, Selasa, 12 Oktober 2021 | 09:20 WIB
Pinjaman online atau pinjaman digital dari BRI ajukan dari HP (BRI/Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Masyarakat banyak yang terjerat pinjol atau pinjaman online diketahui presiden dan ambil tindakan.

Atas bunga tinggi pinjol Jokowi kasih pinjaman online Rp 100 juta bunga rendah ambil di BRI, BNI, dan Mandiri buruan ambil.

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan Jokowi diungkapkan dalam hajatan pembukaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Virtual Innovation Day 2021.

"Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online (pinjol), yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjaman," kata Jokowi, Senin (11/10/2021).

Namun sebelum itu juga Jokowi sudah memberi antisipasi agar masyarakat memanfaatkan pinjaman online di BRI, BNI dan Mandiri. 

Dikutip dari Tribunnews.com, pada April lalu pemerintah memutuskan menambah plafon Kredit Usaha Rakyat atau KUR melalui 3 bank pemerintah tersebut

KUR tanpa jaminan, dari sebelumnya senilai Rp 50 juta, dinaikkan menjadi Rp 100 juta.

Hal tersebut menindaklanjuti arahan Presiden dalam rapat sidang terbatas mengenai peningkatan porsi kredit perbankan untuk Usaha Mikro dan Kecil pada 5 April lalu.

Baca Juga: Tambah Modal Usaha, Pinjaman Rp 50 Juta Tanpa Jaminan dari BRI Bisa Didapat, Simak Syaratnya

Baca Juga: Mau Uang Rp 50 Juta dari BRI Buruan Ajukan Pinjaman Tanpa Jaminan, Syaratnya Mudah

Keputusan Pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM ini, untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional.

Diketahui, KUR jadi motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM di tengah lesunya penyaluran skema kredit yang lain.

Berdasarkan hal ini, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM menambah subsidi bunga KUR dan mengubah kebijakan pelaksanaan KUR.

“Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang tambahan subsidi pada bunga KUR sehingga menjadi 3 persen selama 6 bulan 1 Juli 2021 hingga 31 Desember 2021,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa (4/5/2021).

Lanjut Menko Airlangga, Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 4,39 triliun untuk perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama jangka waktu tersebut.

Adanya tambahan ini membuat total kebutuhan anggaran tambahan subsidi bunga KUR tahun 2021 menjadi Rp 7,84 triliun.

“Pemerintah menetapkan beberapa perubahan kebijakan KUR, salah satunya yaitu perubahan skema KUR tanpa jaminan yang awalnya tertinggi adalah Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta,” tambah Menko Airlangga.

Berikut perubahan kebijakan KUR yang akan berlaku sejak 1 Juli 2021, diantaranya:

Baca Juga: Hore Ada Pinjaman Rp 50 Juta Tanpa Jaminan dari BRI, Siapin HP dan KTP Begini Cara Dapetinnya

a. Perubahan skema KUR tanpa jaminan dari sampai dengan Rp 50 juta menjadi sampai dengan Rp 100 juta. Skema KUR tetap, namun untuk skema KUR Kecil ditambahkan ketentuan nilai KUR tanpa jaminan hingga Rp 100 juta.

b. Penerima KUR Kecil dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

c. Pengaturan Penerima KUR yang bersamaan dengan kredit lain.

d. Penambahan ketentuan KUR Khusus untuk industri UMKM, atau komoditas sektor produktif lain yang bisa dikembangkan menjadi KUR khusus. Ketentuan sebelumnya KUR khusus hanya untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat dan perikanan rakyat.

Pemerintah juga memutuskan untuk menambah plafon KUR 2021 dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun.

“Peningkatan plafon tersebut merupakan respon atas antusiasme pelaku UMKM yang tinggi akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah dan juga harapan pemulihan usaha UMKM,” pungkas Menko Airlangga.